Selasa, 26 Maret 2013

Diplomatik Indonesia dan Malaysia


BAB I
PENDAHULUAN

1.1        Latar Belakang
Dalam lingkungan internasional saat ini tidak ada negara yang dapat mengisolasi dirinya terhadap pengaruh asing atau pengaruh dari negara lain. Tiap negara saling membutuhkan satu sama lain untuk mencukupi kebutuhan-kebutuhan negara tersebut. Untuk mencapai apa yang menjadi kepentingan dan keinginan negara satu terhadap negara lain, maka perlu dijalin kerja sama antar negara baik secara bilateral maupun multilateral.kerjasama tersebut dapat terbentuk melalui kebijakan politik luar negeri suatu negara.
Sebagai suatu Negara merdeka dan berdaulat, serta anggota masyarakat internasional, Indonesia mempunyai dan melaksanakan politik luar negeri. Politik luar negeri tersebut merupakan bagian dari seluruh kebijaksanaan pemerintah. Politik luar negeri bertujuan untuk mencapai dan memelihara kepentingan nasional dalam hubungannya dengan luar negeri. Politik luar negeri mencerminkan kepentingan nasional,diwujudkan dalam berbagai kegiatan dengan Negara - Negara lain, baik dalam bentuk bilateral maupun dalam bentuk kerjasama regional ataupun internasional.Hubungan baik antar negara yang bertetangga memang diperlukan untuk memperat jalinan kerja sama dan mencegah timbulnya konflik.
Hal ini juga dialami oleh Indonesia dengan Malaysia dimana kedua negara tersebut memiliki sejarah panjang dalam hubungan kenegaraan, baik dalam lingkup bilateral maupun regional. Seiring dengan proses globalisasi yang semakin meluas, termasuk dalam kawasan Asia Tenggara, maka terjadi perubahan pula dalam hubungan kedua negara tersebut Kerja sama bilateral juga terjadi diantara negara Indonesia dengan negara Malaysia, dua negara yang dekat secara geografis maupun historis telah lama menjalin kerja samanya di segala bidang.Namun dalam perjalanan kerja samanya tidak selalu berjalan harmonis karena terdapat persoalan-persoalan.Perubahan-perubahan tersebut tidak dapat dihindari karena yang memegang peranan penting hubungan antar negara adalah kepentingan nasional masing-masing negara. Permasalahanpun muncul ketika kepentingan-kepentingan nasional negara-negara tersebut saling berbenturan yang pada akhirnya mempengaruhi pola hubungan antar negara.

1.2        Rumusan Masalah
Bagaimana hubungan politik luar negeri indonesia dan malaysia ?
Hubungan Politik Luar Negeri Indonesia dengan Malaysia sering mengalami pasang-surut, hal tersebut disebabkan oleh banyak hal, baik dikarenakan oleh keadaan atau situasi politik luar negeri masing-masing negara, maupun oleh permasalahan yang disebabkan oleh Negara-Negara atau kelompok-kelompok serta organisasi Internasional diluar hubungan Bilateral kesua negara ini (Indonesia dan Malaysia).



BAB II
PEMBAHASAN

2.1        Pengertian Politik Luar Negeri
  Politik luar negeri adalah strategi dan taktik yang digunakan oleh suatu negara dalam hubungannya dengan negara-negara lain atau pola perilaku yang digunakan oleh suatu Negara dalam hubungannya dengan negara-negara lain. Politik luar negeri berhubungan dengan proses pembuatan keputusan untuk mengikuti pilihan jalan tertentu. Menurut buku Rencana Strategi Pelaksanaan Politik Luar Negeri Republik Indonesia (1984-1988), politik luar negeri diartikan sebagai “suatu kebijaksanaan yang diambil oleh pemerintah dalam rangka hubungannya dengan dunia internasional dalam usaha untuk mencapai tujuan nasional”. Melalui politik luar negeri, pemerintah memproyeksikan kepentingan nasionalnya ke dalam masyarakat antar bangsa”. Dari uraian tersebut ,dapat diketahui bahwa tujuan politik luar negeri adalah untuk mewujudkan kepentingan nasional. Tujuan tersebut memuat gambaran mengenai keadaan negara di masa mendatang serta kondisi masa depan yang diinginkan.

2.2        Politik Luar Negeri Indonesia
Dasar - dasar politik luar negeri Indonesia tercantum dalam pembukaan UUD 1945. politik luar negeri mempunyai landasan yang kuat karena berakar dari falsafah pancasila yang merupakan pencerminan cita cita bangsa dan harus dipatuhi secara setia, serta tidak boleh menyimpang dari pancasila.Adapun landasan dari politik luar negeri adalah Pancasila dan UUD 1945.Sebagaimana telah diuraikan terdahulu, rumusan yang ada pada alinea I dan alinea IV Pembukaan UUD 1945 merupakan dasar hukum yang sangat kuat bagi politik luar negeri RI. Politik luar negeri indonesia adalah politik bebas aktif.Namun dari rumusan tersebut, kita belum mendapatkan gambaran mengenai makna politik luar negeri yang bebas aktif. 
Politik luar negeri Indonesia dikenal dengan politik luar negeri bebas dan aktif yang diabdikan untuk kepentingan nasional. Bebas, artinya tidak memihak pada kekuatan kekuatan yang berhadapan untuk saling menguasai.
Aktif, artinya Indonesia berperan secara aktif mengusahakan perdamaian dunia.Karena itu dalam uraian ini akan dikutip beberapa pendapat mengenai pengertian bebas dan aktif. Bahkan di belakang kata bebas dan aktif masih ditambahkan dengan sifat-sifat yang lain, misalnya anti kolonialisme, anti imperialisme. Strategi Pelaksanaan Politik Luar Negeri Republik Indonesia telah ditetapkan oleh Menteri Luar Negeri RI tanggal 19 Mei 1983, dijelaskan bahwa sifat Politik Luar Negeri adalah : Bebas Aktif , Anti kolonialisme , Mengabdi kepada Kepentingan Nasional dan Demokratis.

2.3        Hubungan Kerjasama Indonesia Dan Malaysia
Indonesia dan Malaysia telah bekerjasama sejak lama.Berbagai kerja sama telah dilakukan Indonesia dengan Malaysia hingga saat ini, sehingga tercipta hubungan baik diantara kedua negara. Kerja sama yang dilakukan meliputi berbagai bidang antara lain di bidang ekonomi, bidang pendidikan,bidang sosial,kerjasama anti teroris.Dalam bidang pendidikan, antara Indonesia dan Malaysia menjalin hubungan dengan mengadakan pertukaran pelajar setiap tahunnya.dalam Bidang Ekonomi,Banyaknya investor-investor dari Malaysia yang berinvestasi di Indonesia telah sedikit banyak membantu pemerintah Indonesia di dalam mengentaskan pengangguran. Investor dari Malaysia banyak menanamkan investasinya dalam industri perkebunan kelapa sawit.
Di bidang perkebunan kelapa sawit, Indonesia-Malaysia telah setuju untuk memperkuat pasar, meningkatkan kapasitas perdagangan, memfasilitasi praktik perdagangan yang adil, dan berpartisipasi dalam misi investasi dan bisnis. Kedua negara saat ini menguasai 80 persen produksi sawit dunia .Hal ini tentu menguntungkan bagi kedua belah pihak. Selain itu di bidang sosial, di Malaysia juga banyak di tempatkannya Tenaga Kerja dari Indonesia yang bekerja sebagai Pembantu Rumah Tangga(PRT), petugas medis, pekerja bangunan serta tenaga profesional lainnya.dalam kerjasama anti teroris, Indonesia dan Malaysia sepakat menjadikan terorisme sebagai musuh bersama. Kedua negara bertekad memerangi teroris dengan melakukan pertukaran intelijen dalam waktu dekat. 
Pertukaran intelejen ini sangat penting untuk menempatkan posisi kedua negara ke tempat yang lebih baik dalam memerangi teroris yang mengancam negara. Misalnya Tentara Nasional Indonesia dan Angkatan Tentara Malaysia kembali melakukan latihan gabungan yang difokuskan terhadap pengamanan perbatasan kedua negara di wilayah Kalimantan. Kedua negara bersepakat untuk berkoordinasi, beroperasi bersama tentang keamanan di perbatasan kedua negara. Kerja sama ini dimaksudkan untuk mewujudkan kondisi keamanan strategis kawasan kedua negara.
Pada bidang teknologi, di tahun 2002 Indonesia-Malaysia bekerjasama membuat satelit mikro.di bidang budaya,kedua negara sering mengadakan festival budaya secara bersama – sama,mempromosikan budaya masing-masing,serta melakukan hubungan diplomatik guna membahas peningkatan kerjasama di bidang kebudayaan.

2.4        Permasalahan Yang Dihadapi Antara Indonesia Dan Malaysia
Kerjasama yang terjadi antara Indonesia dan Malaysia dalam berbagai bidang tidak berjalan mulus,muncul permasalahan-permasalahan sebagai berikut :
1.      Masalah Perbatasan
a.       Selat Malaka
Seperti halnya negara-negara yang sedang berkembang lainnya di kawasan Asia, masalah perbatasan merupakan masalah yang kerap dihadapi. Tumpang tindih pengaturan ZEE dengan beberapa negara tetangga juga berpotensi melahirkan sengketa yang dapat mengarah pada konflik internasional. Kaitannya dengan hubungan Indonesia-Malaysia, masalah perbatasan dapat terlihat dalam kasus Selat Malaka dimana kawasan perairan tersebut diklaim oleh beberapa negara yaitu Singapura, Malaysia, dan termasuk Indonesia. Kenapa Selat Malaka begitu penting? Karena Selat Malaka merupakan jalur lalu lintas perdagangan yang menghubungkan antara negara-negara barat dengan negara-negara timur, sehingga kawasan ini merupakan kawasan yang strategis bagi jalur perdagangan. Masalah Selat Malaka sempat akan diinternasionalisasikan, namun tidak jadi karena cukup negara-negara pantai yang menjaga perairan tersebut, yaitu Singapura, Malaysia, dan Indonesia.Penjagaan Selat Malaka dilakukan dengan cara masing-masing angkatan laut negara-negara pantai melakukan patroli bersama di sekitar wilayah perairan selat Malaka. Hingga sekarang masih belum jelas status daru Selat Malaka merupakan bagian dari wilayah negara mana.
b.      Pulau Sipadan-Ligitan dan masalah Ambalat
Negara Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari 17.504 pulau dan terdapat pulau-pulau terluar yang berbatasan langsung dengan Malaysia. Namun kondisi geografis tersebut kurang diperhatikan oleh pemerintah Indonesia terutama pulau-pulau terluar dari Indonesia
Hal ini terbukti dengan “hilangnya” Pulau Sipadan-Ligitan, Sebenarnya skenario “pengambilalihan” Pulau Sipadan-Ligitan telah dipersiapkan sejak lama oleh Malaysia tinggal menunggu waktu yang tepat dan tiba-tiba pada tahun 2000 Malaysia membawa masalah Sipadan-Ligitan ke International Court of Justice (ICJ) yang pada akhirnya dimenangkan oleh Malaysia. Setelah mendapatkan Sipadan-Ligitan, Malaysia berambisi menduduki Ambalat yang diduga mengandung minyak dan gas bumi yang nilainnya amat besar mencapai miliaran dollar Amerika.Krisis hubungan ini dimulai sejak PETRONAS (perusahaan minyak milik Malaysia) memberikan konsesi pengeboran minyak lepas pantai Sulawesi yaitu di blok Ambalat kepada SHELL (perusahaan milik Inggris dan Belanda) yang mengakibatkan hubungan Indonesia-Malaysia mengalami ketegangan yang mencemaskan. 
2.      Persoalan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) 
Masalah tenaga kerja asal Indonesia, khususnya TKI ilegal, telah sejak lama menjadi ganjalan dalam hubungan Indonesia-Malaysia. Seperti yang diketahui bahwa Indonesia adalah pemasok tenaga kerja (baik legal, maupun ilegal) paling banyak ke Malaysia yang rata-rata bekerja sebagai buruh pabrik atau pembantu rumah tangga. Banyaknya kejadian penganiayaan, pelecehan seksual, hingga tidak dibayarkannya gaji oleh majikan,para TKI dihukum tanpa alasan yang pasti.ini merupakan masalah yang kerap dihadapi oleh para TKI khususnya para TKI ilegal di Malaysia,yang tak kunjung usai karena status mereka yang ilegal.

3.      Masalah Ilegal Logging
Indonesia merupakan salah satu negara yang mempunyai potensi sumber daya alam (SDA) yang sangat besar khususnya adalah hutan yang dapat memberikan hasil-hasil hutan yang sangat menjanjikan seperti kayu, rotan, dan lain-lain. Persoalan ilegal logging yang telah lama terjadi di Indonesia mencuat kembali karena makin banyaknya kayu-kayu Indonesia yang dicuri dan dibawa keluar negeri. Malaysia yang berbatasan langsung dengan Kalimantan juga dianggap sebagai “pencuri” hasil hutan Indonesia. Mafia-mafia kayu tersebut membawa kayu-kayu dari Indonesia dengan cara membeli kayu dan membiayai pencuri kayu dari Kalimantan dan Papua, yang kemudian makin maraklah ilegal logging yang didukung dana dari pengusaha kayu Malaysia
Dengan makin banyaknya kayu-kayu yang dicuri, Indonesia mengalami kerugian yang sangat besar karena kekayaan alamnya telah dicuri oleh negara lain dan Karena kayu-kayu curian tersebut dijual ke Eropa atau Jepang.
Selain itu ilegal logging juga mengakibatkan kerusakan lingkungan karena makin banyaknya penebangan liar dilakukan di hutan-hutan Indonesia.
4.      Masalah Asap Kebakaran Hutan
Dampak dari kerusakan hutan Indonesia tak hanya dirasakan oleh Indonesia sendiri tapi juga oleh negara lain termasuk Malaysia. Salah satunya adalah kebakaran hutan yang terjadi akibat penggundulan hutan dan ditambah dengan fenomena El Nino yang menyebabkan kekeringan sehingga menyebabkan kebakaran hutan yang hebat seperti di hutan Kalimantan (kasus tahun 1994-1997) dimana asap dari kebakaran hutan tersebut sampai terbawa ke negara tetangga karena tertiup angin. Karena luasnya wilayah kebakaran hutan maka terbentuklah kabut asap yang hampir menutupi beberapa daerah termasuk Malaysia. Selama kebakaran hutan di Indonesia terjadi, indeks standar pencemaran udara di Malaysia mencapai titik yang membahayakan. 
Awan tebal yang menyelimuti disamping udara yang tidak sehat di wilayah tersebut menimbulkan kemarahan dari masyarakat dan pemerintah Malaysia. Kabut asap mengganggu kegiatan sehari-hari penduduk Malaysia seperti jarak pandang yang terbatas dan mereka harus menggunakan masker jika mereka melakukan kegiatan diluar rumah.
5.      Masalah Kebudayaan
Indonesia dan Malaysia memiliki persamaan budaya, karena kedua negara berasal dari rumpun yang sama (Rumpun Melayu). sering terjadi pengklaiman budaya dari pihak malaysia, misalnya terjadi konflik akan lagu “Rasa Sayange” dikarenakan lagu ini digunakan oleh departemen Pariwisata Malaysia untuk mempromosikan kepariwisataan Malaysia, Pengklaiman “Batik “sebagai salah satu warisan kebudayaan bangsa oleh malaysia, Pengklaiman seni “Reog ponorogo”, Pengklaiman alat musik “angklung”,dan contoh yang terakhir yaitu” Tari pendet”.

2.5        Upaya – Upaya Pemerintah Indonesia
Deterrence (Penangkalan )
Pemerintah Indonesia harus lebih meningkatkan konsep deterrence atau penangkalan. Dengan adanya deterrence ini diharapkan dapat memberikan dampak psikologis terhadap negara-negara yang akan melakukan serangan militer ke Indonesia sehingga mereka akan mengetahui efeknya .Salah satu langkah untuk mewujudkan deterrence tersebut yaitu dengan melakukan modernisasi atau pembangunan kekuatan militer Indonesia. Pembaharuan harus benar – benar dilakukan, tidak hanya sekedar perawatan persenjataan yang telah ada tetapi kita perlu membeli senjata dan peralatan tempur lainnya yang modern juga memiliki teknologi yang canggih untuk melindungai wilayah NKRI ini. Kekuatan militer Indonesia terutama di bidang teknologi telah tertinggal jauh. Modernisasi perlu dilakukan, terutama dalam Angkatan Laut (AL) dan Angkatan Udara (AU) juga stabilisasi dalam Angkatan Darat (AD) untuk mempertahankan wilayah NKRI dari ancaman yang datang baik dari luar maupun dalam negeri. 
Diplomasi
Tidak semua persoalan antara Indonesia dengan Malaysia dapat diselesaikan dengan jalan militer untuk mencapai suatu penyelesaian. Kebanyakan untuk menyelesaikan masalahnya, pemerintah Indonesia dengan Malaysia melakukan hubungan diplomasi untuk membicarakan dan melakukan lobi-lobi menyangkut permasalahan yang dihadapi kedua negara. Berbagai upaya diplomasi ditempuh untuk mencari jalan keluar terbaik bagi kedua pihak tanpa melukai hubungan bilateral. Indonesia perlu meningkatkan upaya diplomasi untuk mencegah segala bentuk permasalahan yang dihadapi dengan Malaysia berkembang mejadi konflik militer.
Dalam pelaksanaannya, diplomasi yang dilakukan harus diaksanakan oleh orang-orang yang ahli dalam berdiplomasi dan mengerti akan masalah yang tengah dihadapi sehingga kepentingan-kepentingan kita dapat tersampaikan dalam berbagai perundingan menyangkut hubungan Indonesia dengan Malaysia. diplomasi perlu dilakukan Indonesia setidaknya untuk membangun komunikasi dan saling pengertian diantara kedua negara sehingga Indonesia diharapkan dapat mengantisipasi permasalahan yang ada agar tidak muncul ke permukaan dan mengakibatkan terjadinya konflik. 
Cooperative Security (Kerjasama Keamanan)
Kerja sama keamanan memang perlu dilakukan oleh Indonesia,mengingat banyaknya masalah-masalah yang terjadi di kawasan-kawasan perbatasan Indoesia-Malaysia. Setidaknya dengan dilakukannya kerja sama kemanan dapat meredam konflik yang terjadi.Seperti yang dilakukan di Selat Malaka, dilakukan dengan patroli bersama di perairan tersebut dengan begitu Indonesia, Malaysia, Singapura tidak terlibat dalam peperangan namun penjagaan wilayah yang diklaim masing-masing negara. Cooperative security dapat meminimalisir terjadinya konflik dan meningkatkan kerja sama antar negara di bidang pertahanan dan keamanan.misalnya Masalah piracy, illegal logging yang merupakan tantangan besar bagi kita, tapi merupakan bentuk konflik lain sehingga Indonesia tidak perlu mencurahkan dana terlalu besar.
Pemerintah Indonesia bekerjasama dengan masyarakat untuk menjaga perairan beramai-ramai mengingat keterbatasan kapasitas pertahanan maritim Indonesia dengan demikan efisiensi juga dapat tercapai..Indonesia dan Malaysia juga perlu mengadakan latihan militer,gabungan berkaitan dengan banyaknya masalah kemanan yang muncul di sepanjang perbatasan antara Indonesia dengan Malaysia diamana latihan gabungan ini meliputi aspek darat, samudera, dan angkasa.Diharapkan dengan adanya latihan gabungan ini hubungan angkatan bersenjata kedua negara dapat kembali pulih. 
Di bidang non-militer, Indonesia-Malaysia pernah menjalin kerja sama dalam mengatasi kasus kabut asap di kawasan Sumatera yang menimbulkan berbagai masalah di wilayah kedua negara.Termasuk apakah nanti akan dibuat hujan buatan atau cara-cara lain disamping pengiriman tenaga untuk memadamkan kebakaran hutan.
Pengawasan Lalu-lintas Lintas Batas
Negara Kesatuan Republik Indonesia mempunyai wilayah yang sangat luas terdiri dari sebagian besar lautan dan hanya 36,6 % berupa daratan. Daratan yang ada merupakan rangkaian dari dari beribu – ribu pulau sehingga batas-batas antar wilayah kabupaten/kota dan propinsi di dalam negeri, maupun dengan negara tetangga menjadi sangat mudah ditembus dengan berbagai cara.oleh karena itu pemerintah Indonesia perlu meningkatkan Pengawasan lalu lintas batas.
Perlindungan Warga Negara
Pemerintah RI memberikan perlindungan kepada warga negaranya di manapun dia berada, baik di dalam maupun di luar negeri. Perwakilan RI di luar negeri (KBRI) adalah lembaga Pemerintah yang bertanggung jawab memberikan perlindungan kepada warga negara Indonesia (WNI) sebagaimana diatur dalam Undang-undang No. 7 Tahun 1999 tentang Hubungan Luar Negeri. Perlindungan yang diberikan selain layanan kesehatan, konseling, dan bantuan administratif, juga termasuk memberikan penampungan yang aman serta mengusahakan pemulangannya ke Indonesia. misalnya dalam kasus TKI di malaysia,pemerintah berupaya dalam berbagai cara misalnya mencakup kegiatan penampungan dalam tempat yang aman, pemulangan (ke daerah asalnya atau ke dalam negeri) termasuk upaya pemberian bantuan hukum dan pendampingan, rehabilitasi (pemulihan kesehatan fisik, psikis), reintegrasi (penyatuan kembali ke keluarganya atau ke lingkungan masyarakatnya) dan upaya pemberdayaan (ekonomi, pendidikan).
Upaya-upaya lain 
Pemerintah berupaya Meningkatan Sumber daya Manusia melalui pendidikan masyarakat melalui sarana dan prasarana pendidikannya, dan peningkatan pengetahuan masyarakat melalui pemberian informasi seluas-luasnya dalam berbagai aspek-aspek yang terkait.khususnya yang berkaitan dengan kebudayaan Bangsa Indonesia yang merupakan Identitas Bangsa. Upaya lain dalam mengatasi masalah yang berkaitan dengan budaya (Pengklaiman budaya indonesia oleh Malaysia seperti batik) : pemerintah mendaftarkan batik ke dalam jajaran daftar budaya pada UNESCO yang meminimalisir para TKI yang ilegal.selain itu , pemerintah harus lebih memberikan pelayanan yang terbaik khususnya dalam prosedur birokrasi dan pembuatan paspor. Indonesia dan malaysia membuat perjanjian bilateral yang harus mengakomodasi perlindungan terhadap TKI dan prosedur pengiriman tenaga kerja dan pengaturan hak-hak dasar TKI yang harus dihormati oleh warga Malaysia dan aparat penegak hukum. Demikian pula harus dimuat ketentuan tentang kesamaan kedudukan para TKI di depan hukum Malaysia, layaknya warga setempat



BAB III
PENUTUP

3.1        Kesimpulan
Dalam hubungan bernegara memang tidak selamanya berjalan harmonis pasti terdapat beberapa potensi persoalan yang dapat menggoyahkan hubungan antar negara. Setiap persoalan yang terjadi dapat menimbulkan dampak yang berbeda bagi masing – masing negara, dampak tersebut dapat berupa kerja sama atau konflik. Misalnya dalam pelaksanaan politik luar negeri Indonesia dan Malaysia telah mengalami berbagai persoalan yang mengganggu kerja sama yang selama ini telah dibangun. Dari permasalahan perbatasan yang hampir mengarah pada konflik militer kemudian Persoalan TKI ilegal,masalah pengklaiman budaya Indonesia oleh Malaysia.Terkadang dalam suatu konflik, satu aspek yang terkena konflik dapat merambat ke aspek-aspek lainnya.
Agar tidak terulang lagi atau setidaknya mengantisipasi dan meminimalisir konflik-konflk yang terjadi,Pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi konflik dan perlu meningkatkan posisi tawar (bargaining position) Indonesia terhadap Malaysia. Segala upaya yang dilakukan bertujuan agar kelak tidak ada lagi permasalahan yang mengganggu hubungan kerja sama bilateral Indonesia-Malaysia.
Pada dasarnya hubungan antar negara dipengaruhi oleh kepentingan masing-masing negara dan hubungan antar negara dapat berjalan dengan baik jika kepentingan-kepentingan tersebut tidak saling berbenturan. Oleh karena itu kedua negara harus saling menghormati,menghargai satu sama lain,saling terbuka dalam menyikapi setiap permasalahan serta mengantisipasi dan mengelola potensi konflik, dan akhirnya mengembangkan kerja sama bilateral yang saling menguntungkan diberbagai bidang.
Jadi, perlu kita sadari bahwa membina hubungan baik antar negara merupakan hal yang penting bagi kelangsungan hidup bernegara. Untuk itu perlu adanya kesadaran dari masyarakat indonesia serta kerja sama antara masyarakat dan pemerintah dalam membina hubungan tersebut. Dari faktor-faktor penyebab konflik serta hambatan – hambatan yang terjadi, mari kita upayakan sedikit demi sedikit untuk dikurangi , Yang penting bagi bangsa Indonesia saat ini adalah mengadakan rekonsiliasi bagi semua kejadian akibat situasi dan kondisi yang tidak kondusif saat ini.Kita harus terus berupaya dan saling mendukung dan berjuang merajut masa depan yang lebih baik.mari kita curahkan energi kita untuk membangun bangsa dan Negara Indonesia demi terwujudnya kesejahteraan dan Kepentingan seluruh rakyat indonesia.



DAFTAR PUSTAKA

-         Budiardjo , Miriam , Dasar – dasar ilmu politik , Gramedia , Jakarta , 2008
-         H.I , Rahman , sistem politik indonesia , Graha ilmu , Yogyakarta , 2007
-         Sekitar kita , 2009 , “ kerjasama Indonesia dan Malaysia “ , www.sekitarkita.com , 10 Desember 2009.
-         Wikipedia , 2009 , “ Politik Luar Negeri “ , www.wikipedia.org , 11 desember 2009.
-         Tempointeraktif , 2009 , “Hubungan kerjasama Indonesia dan Malaysia“ www.tempointerkatif.com , 12 Desember 2009.,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar