Senin, 08 April 2013

Artikel Negara Bangladesh


NEGARA BANGLADESH
  
1.      Profil Negara
Republik Rakyat Bangladesh (bahasa Bengali) adalah sebuah negara di Asia Selatan yang berbatasan dengan India di sebelah timur laut, Myanmar di tenggara dan Teluk Benggala di selatan. Bersama-sama dengan Benggala Barat di India, Bangladesh terdiri dari kawasan etnik dan linguistik Bengali. Bangladesh secara harfiah bermakna “Negeri Bengali”. Bangladesh merdeka dari wilayah Pakistan pada 26 maret 1971. Ibukota dan kota terbesar Bangladesh ialah Dhaka. Bangladesh merupakan salah satu negara yang terpadat penduduknya di dunia. Luas wilayahnya kira-kira sebesar Pulau Jawa, Madura dan Bali yang digabung menjadi satu.

2.      Bentuk/ Sistem Pemerintahan
Bangladesh merupakan Negara kesatuan yang memiliki sistem pemerintahan demokrasi parlementer. Presiden ialah kepala Negara kedudukannya banyak diisi dengan menghadirkan upacar-upacara. Kendali pemerintahan sesungguhnya diipegang oleh perdana mentri yang merupakan kepala pemerintahan. Presiden dipilih oleh badan legislatif setiap 5 tahun dan memiliki kekuasaan yang normanya terbatas.
Kekusasaan presiden bertambah selama masa jabatan pemerintahan pemelihara. Pemerintahan sementara bertanggung jawab dalam pengendalian transisi menuju pemerintahan baru. Pejabat pemerintah harus lah non-partisan dan memiliki waktu 3 bulan untuk menyelesaikan tugasnya.
Perdana mentri dipilih  melalui upacara pemilihan oleh presiden serta harus menjadi anggota parlemen dan mendapat kepercayaan mayoritas anggota parlemen. Konstitusi Bangladesh ditulis pada 1972 dan telah mengalami 14 amandemen. Hukum lainnya berlaku di Negara itu dibuat oleh parlemen yang merupakan turunan dari konstitusi.
Dua partai politik di Bangladesh ialah partai Nasionalisme Bangladesh (PNB) dan Liga Awami.

3.      Luas Wilayah
Luas wilayah Negara Bangladesh adalah seluas ± 147,570  KM2

4.      Jumlah Penduduk
Jumlah Penduduk Negara Bangladesh adalah sebanyak ± 156.050.883 jiwa

5.      Ibu Kota
Ibo Kota Negara Bangladesh adalah Dhaka

6.      Kepadatan Penduduk
Kepadatan Penduduk Negara Bangladesh adalah 1.099,3/km2

7.      Suku Bangsa
Suku bangsa yang paling dominan adalah penduduk asli yang disebut suku Yamato dan kelompok minoritas utama yang terdiri dari penduduk asli suku Ainu dan Ryukyu, ditambah kelompok minoritas secara sosial yang disebut burakumin.

8.      Agama
Dua agama utama di Bangladesh yang dipraktekan secara luas adalah Islam (83% menurut CIA di 1998, 88% menurut perkiraan Departemen Luar Negeri AS tahun 2005) dan Hindu (11% menurut perkiraan Departemen Luar Negeri AS tahun 2005). Etnis Bihari menjadi kelompok mayoritas yang menganut Muslim Syiah. Kelompok agama lain termasuk Budha, Kristen, dan animisme.

9.      Bahasa
Bahasa Bengali adalah anak cabang dari Bahasa Indo-Arya. Bahasa ini merupakan salah satu bahasa dengan jumlah penutur terbanyak di dunia, dengan penutur lebih dari 200 juta jiwa yang masing-masing berada di Bangladesh (sekitar 120 juta), India (±70 juta). Di India, Bahasa Bengali dituturkan di negara bagian Bengala Barat, Assam, Tripura hingga Manipur, di samping penutur yang tersebar di berbagai penjuru dunia.
Bahasa Bengali dibagi menjadi dua dialek sosial yakni, yang disebut sebagai Shadhu Bhasa (yakni bahasa standar) yang didasarkan pada dialek kota Kolkata, sedangkan Cholit Bhasa adalah bahasa non-standar yang tergantung pada wilayah tutur Bahasa itu sendiri. Di Bangladesh, bahasa Bengali didasarkan pada dialek yang dipakai di kota Dhaka.

10.  Mata Uang
Mata Uang Bangladesh adalah Taka (BDT)

11.  Perekonomian
Meski mendukung segala usaha dalam dan luar negeri untuk meningkatkan prospek ekonomi dan demografi, Bangladesh tetaplah negara terbelakang dan kelebihan penduduk serta pengaturan pemerintahan yang tidak efektif. Pendapatan per kapita pada 2004 kurang dari US$440, dan banyak indikator ekonomi lainnya yang kurang mengesankan. Namun, seperti yang dicatat Bank Dunia pada Laporan Negeri Juli 2005-nya, negeri ini telah membuat kemajuan pesat dalam pengembangan manusia dengan berfokus pada pemberantasan tingkat buta huruf yang berhasil, memperoleh kesetaraan gender pada dalam sekolah, dan mengurangi pertumbuhan penduduk.
Rami pernah menjadi mesin ekonomi negeri ini. Saham pasar ekspor dunianya memuncak pada PD II dan akhir 1940-an pada 80% dan malah di awal 1970-an terhitung sekitar 70% penerimaan ekspornya. Namun, produk polipropilena mulai menggantikan produk rami di seluruh dunia dan industri rami mulai gulung tikar. Bangladesh juga memiliki jumlah produksi yang signifikan dalam hal padi, teh, dan mustar.
Meski dua pertiga penduduk Bangladesh adalah petani, lebih dari tiga perempat penerimaan ekspor Bangladesh berasal dari industri garmen, yang mulai menarik investor asing pada 1980-an karena buruh murah dan nilai tukar mata uang asing yang rendah. Industri ini kini memperkerjakan 40% wanita pekerja di Bangladesh. Pemasukan dari mata uang asing juga diperoleh dari penduduk Bangladesh yang tinggal di negara lain. Pada 2002, industri garmen ini ini mengekspor produk senilai US$5 milyar .
Rintangan bagi pertumbuhan termasuk bencana badai dan banjir yang sering datang, perusahaan milik negara yang tidak efisien, fasilitas pelabuhan yang salah urus, pertumbuhan di angkatan buruh yang tidak memiliki ruang kerja yang cukup, penggunaan sumber daya energi yang tidak efisien (seperti gas alam), pembangkit listrik yang tak mencukupi, perwujudan yang lambat dari reformasi ekonomi, pertarungan politik, dan korupsi. Menurut Laporan Singkat World Bank Juli 2005: “Di antara hambatan paling signifikan bagi Bangladesh untuk berkembang ialah buruknya pemerintahan dan lemahnya lembaga masyarakat.”
Sementara itu, tanggal 4 Agustus lalu, Bank Dunia menyeru agar Pemerintah Bangladesh menciptakan lapangan kerja dan penghasilan bagi jutaan penduduk yang menjadi pengangguran di negara miskin Asia Selatan tersebut.

12.  Pendapatan Perkapita
Pendapatan Perkapita Negara Bangladesh adalah $573

13.  Posisi Geografis
Bangladesh terletak di Delta Sungai Gangga-Brahmaputra yang terbentang rendah. Delta ini terbentuk oleh pertemuan Sungai Gangga (nama setempat Padma atau Pôdda), Brahmaputra (Yamuna atau Jomuna), dan Meghna dan anak-anak sungainya yang berhubungan dari Himalaya. Tanah aluvial yang diendapkan oleh sungai-sungai itu telah menciptakan beberapa dari daratan yang amat subur di dunia ini.
Sebagian besar Bangladesh berada 10 meter dpl, dan dipercaya sekitar 10% tanah akan banjir jika permukaan laut naik hingga 1 m. Titik tertinggi di Bangladesh ialah di Mowdok dan di Simprugdesh yang berkisar antara 1,052 m (3,451 kaki) di Bidang Bukit Chittagong ke tenggara negeri. Bagian utrama pesisir terdiri atas hutan berawa, Sundarbans, dan hutan bakau terbesar di dunia dan tempat bagi flora dan fauna yang berbeda, termasuk Macan Kekaisaran Benggala. Pada 1997, kawasan ini dinyatakan terancam.
Tak terpengaruh Tropis Cancer, iklim Bangladesh bersifat tropis dengan musim dingin yang sejuk dari Oktober hingga Maret, musim panas yang panas dan kering dari Maret ke Juni. Musim hujan Mosoon yang hangat dan lembab berlangsung dari Juni ke Oktober dan memasok sebagian besar curah hujan negeri itu. Bencana alam, seperti banjir, siklon tropis, dan badai tornado terjadi hampir terjadi setiap tahun, serta dikombinasikan dengan efek penebangan hutan, penurunan tanah dan erosi. Cox’s Bazar, di selatan kota Chittagong, memiliki garis pantai yang tak terputus sepanjang 120 kilometer (75 mil); sering dikutip sebagai merupakan pantai alami terpanjang di dunia.

14.  Batas-batas Negara
-         Sebelah utara : Pulau Sakhalin
-         Sebelah timur : Samudra Pasifik
-         Sebelah selatan : Samudra Pasifik dan Laut Cina Selatan
-         Sebelah barat : Selat Korea dan Laut Bangladesh

15.  Kondisi Ekonomi
Bangladesh memiliki sistem pemerintahan demokrasi parlementer. Presiden ialah kepala negara, dimana kedudukannya banyak diisi dengan menghadiri upacara-upacara kenegaraan. Kendali pemerintahan sesungguhnya dipegang Perdana Menteri (PM), yang merupakan kepala pemerintahan. Presiden dipilih oleh badan legislatif setiap 5 tahun dan memiliki kekuasaan yang normalnya terbatas yang bertambah selama masa jabatan pemerintahan pemelihara, terutama dalam mengendalikan transisi menuju pemerintahan baru.
Pemain penting lainnya ialah Partai Jatiya, dikepalai oleh mantan penguasa militer Ershad. Persaingan Liga Awami-BNP telah memahit dan berpuncak dengan protes, kekerasan, dan pembunuhan. Politik mahasiswa khususnya kuat di Bangladesh, peninggalam dari masa gerakan pembebasan. Hampir semua partai memiliki sayap mahasiswa aktif, dan mahasiswa telah dipilih ke parlemen. 2 partai Islam, Jagrata Muslim Janata Bangladesh (JMJB) dan Jama’atul Mujahideen Bangladesh (JMB) yang dianggap radikal dilarang pada Februari 2005. Sejak saat itu serangan bom yang terjadi kemudian sering dianggap dilakukan oleh dua partai yang dilarang ini, dan ratusan anggota partai yang menjadi tersangka telah ditahan oleh beberapa kali operasi keamanan. Kasus bom bunuh diri yang pertama kali tercatat di Bangladesh terjadi pada November 2005.

16.  Kondisi Penduduk
Banglades merupakan salah satu Negara yang paling padat di dunia. Kepadatan yang melebihi 386 orang per km adalah hal yang biasa disebagian besar wilayah negeri ini. Daerah Chittagong merupakan salah satu dari sedikit yang berpenduduk jarang.. Sebagian besar penduduk berdiam di daerah pedesaan, terutama di desa-desa kecil. Namun, Banglades mempunyai lebih dari selusin kota penduduk lebih dari 100.00 jiwa, yang terbesar diantaranya adalah Dhaka, Ibukota negara Bangladesh, yang berpenduduk lebih kurang empat juta jiwa dalam kawasan metropolitannya. Sekitar 45 % penduduk Bangladesh adalah buta huruf. Negeri ini masih banyak kekurangan fasilitas umum yang penting seperti Sekolah dan tenaga guru.
Perkiraan terkini dari penduduk Bangladesh berkisar dari 142 hingga 147 juta, menjadikannya negara dengan peringkat ke-7 berpenduduk terpadat di dunia. Diperkirakan sekitar 1.000 orang menempati 1 km persegi wilayah. Perkembangan penduduk Bangladesh berada di antara yang tertinggi dunia pada 1960-an dan 1970-an, sedang perhitungannya bertambah dari 50 menjadi 90 juta, namun dengan pengenalan pengendalian kelahiran pada 1980-an mengurangi peningkatan populasi sebanyak dua persen. Jumlah tingkat kesuburan kini 3,2 dibandingkan dengan 6,2 pada 3 dasawarsa yang lalu. Penduduknya relatif muda, dengan kelompok usia 0–25 sejumlah 60%, sedang 3% itu 65 atau lebih tua. Harapan hidup 63 tahun bagi lelaki dan wanita.
Secara etnis Bangladesh itu homogen, terdiri dari orang Bengali yang merupakan 98% populasi. Sisanya sebagian migran Bihari (Bihari ialah sebuah negara bagian di India. Ibukotanya ialah Patna. Bihar dibatasi negara bagian Uttar Pradesh di barat, Jharkhand di selatan dan Bengal Barat di timur. Di utara negeri ini ialah Nepal). dan penduduk asli. Ada 13 suku yang tinggal di Jalur Bukit Chittagong, suku terbanyak ialah Chakma. Kawasan tersebut sering terjadi “ketegangan” antar etnis sejak lahirnya Bangladesh. Suku terbanyak di luar Jalur Bukit itu ialah Santhal dan Garo (Achik). Perdagangan manusia telah menjadi masalah yang tersisa di Bangladesh dan imigrasi ilegal menyisakan pertentangan dengan Myanmar dan India.
Penduduk Banglades dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok suku yaitu suku mayoritas Bengali dan suku bukit Chittagong. Sebagian besar penduduk negara ini adalah muslim. Pemeluk agama Hindu merupakan kelompok minoritas terbesar dan secara relatif disana hanya hanya terdapat sejumlah kecil pemeluk Budha dan Kristen. Bengali adalah bahasa nyang digunakan sebagian besar penduduk walaupun bahasa Inggris digunakan secara luas di dalam pemerintahan, perdagangan dan pendidikan tinggi.
Ciri orang Bengali adalah langsing, berkulit coklat, berperawakan sedikit pendek, berambut hitam mengkilat, dan berparas penuh perasaan. Pakaian tradisional bagi orang lelaki adalah Lungi yang dikenakan di sekeliling pinggang dan dilepas hingga mata kaki atau dilipat hingga lutut. Wanita biasanya menggunakan Sari yang panjang dan mewah. Sari atau saree atau shari adalah jenis kain yang dipakai wanita di negara India, Bangladesh, Nepal, dan Sri Lanka.

17.  Tingkat Pendidikan
Tingkat kesehatan dan pendidikan kini meningkat dengan stabil seiring dengan berkurangnya tingkat kemiskinan. Namun, Bangladesh tetaplah salah satu negara termiskin di dunia. Sebagian besar orang Bangladesh tinggal di pedesaan dan hidup dengan pertanian untuk menyambung hidup. Hampir separuh penduduknya hidup kurang dari 1 USD per hari.
Kesehatan menjadi masalah utama, dikarenakan dari kontaminasi air permukaan, hingga arsen yang terkadung di air tanah, dan serangan penyakit termasuk malaria, leptospirosis dan demam berdarah. Tingkat melek huruf di Bangladesh sekitar 41%.
Ada perbedaan gender, meski tingkat buta huruf sekitar 50% dan 31% di antara wanita, menurut perkiraan UNICEF 2005. Tingkat buta huruf telah menurun karena banyak program yang diperkenalkan di negeri ini. Di antara yang berhasil ialah programmakanan untuk pendidikan yang diperkenalkan pada 1993, dan program beasiswa untuk wanita di tingkat pendidikan dasar dan menengah.

18.  Kemajuan Teknologi
Tarif seluler dan ponsel yang semakin murah mendorong aktivitas bertelekomunikasi masyarakat baik telepon, sms maupun internet semakin meningkat. Seiring dengan itu, pengeluaran budget masyarakat untuk ponsel juga semakin meningkat. Tarif seluler murah yang sedang booming digencarkan para operator seluler saat ini tidak berarti budget seluler masyarakat menjadi rendah. Sebaliknya, tarif seluler murah justru mendorong masyarakat semakin konsumtif. Jika saja setiap pengguna seluler di Indonesia yang kini diperkirakan berjumlah sekitar 125 juta orang menghabiskan rata-rata Rp 50 ribu setiap bulannya untuk budget seluler, maka total pengeluaran pengguna seluler di Indonesia adalah Rp 6,25 triliun setiap bulannya. Jumlah yang hampir menyamai dana bailout Bank Century yang kini menjadi kontroversi dan perhatian publik. Nominal ini akan lebih besar jika ternyata pengeluaran rata-rata pelanggan seluler di Indonesia melebihi nominal Rp 50 ribu setiap bulannya. Angka yang sangat luar biasa. Pertanyaannya kemudian apakah cost yang sangat besar ini telah memberi kontribusi yang signifikan terhadap peningkatan kualitas dan taraf hidup masyarakat khususnya pengguna seluler dari kalangan masyarakat menengah ke bawah?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar