Tampilkan postingan dengan label Artikel. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Artikel. Tampilkan semua postingan

Senin, 08 April 2013

Artikel Negara Thailand


1.      Letak Negara Thailand
Negeri seluas 510.000 kilometer ini kira-kira seukuran dengan Perancis. Di sebelah barat dan utara, Thailand berbatasan dengan Myanmar, di timur laut dengan Laos, di timur dengan Kamboja, sedangkan di selatan dengan Malaysia (Peta).
Secara geografis, Thailand terbagi enam: perbukitan di utara di mana gajah-gajah bekerja di hutan dan udara musim dinginnya cukup baik untuk tanaman seperti strawberry dan peach; plateau luas di timur laut berbatasan dengan Sungai Mekong; dataran tengah yang sangat subur; daerah pantai di timur dengan resor-resor musim panas di atas hamparan pasir putih; pegunungan dan lembah di barat; serta daerah selatan yang sangat cantik.

2.      Penduduk Thailand
Nama resmi : Raja-anachakra Thai atau Prath–t Thai
Ibukota : Bangkok
Luas wilayah : ± 512.820 km²
Jumlah penduduk : 62.354.402 (2002)
Kepadatan : ± 121 jiwa/km²
Agama : Mayoritas Buddha (95%), Islam (4%), sisanya Kristen dan Hindu
Suku bangsa : Mayoritas Thai, Lao, Melayu, Cina, Mon, dan Khmer
Mata uang : Bath
Bahasa : Thailand (bahasa resmi) dan Inggris
Lagu kebangsaan : Phleng Chat
Kemerdekaan : (tidak mengalami penjajahan)
Kerajaan Thailand (Muang Thai) adalah sebuah negara di Asia Tenggara yang berbatasan dengan Laos dan Kampuchea di Timur, Malaysia dan Teluk Siam di Selatan, dan Myanmar dan Laut Andaman di Barat. Secara astronomis, negara ini terletak antara 6°LU - 20°LU dan 98°BT - 116°BT.
Thailand dulu dikenal dengan nama Siam, sampai saat ini nama Siam masih digunakan di kalangan orang Thai, terutama kaum minoritas Tionghoa. Thailand juga sering disebut Negeri Gajah Putih, karena gajah putih merupakan binatang yang dianggap keramat oleh penduduk.
Thailand memiliki variasi wilayah geografis yang berbeda. Di sebelah Utara, keadaannya bergunung-gunung dan titik tertingginya berada di Doi Inthanon (2.576 m). Sebelah Timur Laut terdiri atas hamparan Plato Khorat yang dibatasi oleh Sungai Mekong. Wilayah Tengah didominasi Lembah Sungai Chao Phraya yang hampir seluruhnya datar dan mengalir ke Teluk Thailand. Di sebelah Selatan terdapat Tanah Genting Kra yang melebar ke Semenanjung Melayu.
Cuaca setempat adalah tropis dan bercirikan monsun. Ada monsun hujan, hangat, dan berawan dari sebelah Barat Daya antara pertengahan Mei dan September, serta monsun yang kering dan sejuk dari sebelah Timur Laut dari November hingga pertengahan Maret. Tanah genting di sebelah Selatan selalu panas dan lembap.
Penduduk Thailand didominasi etnis Thai dan Lao. Selain itu, juga terdapat komunitas besar etnis Tionghoa yang memegang peranan besar dalam bidang ekonomi. Etnis lainnya termasuk etnis Melayu di Selatan, Mon, Khmer, dan berbagai suku orang bukit.
Sekitar 95% penduduk Thailand adalah pemeluk agama Buddha aliran Theravada. Namun, ada minoritas pemeluk agama Islam, Kristen, dan Hindu. Bahasa Thailand merupakan bahasa nasional yang ditulis menggunakan aksaranya sendiri, tetapi ada juga bahasa daerah lainnya. Bahasa Inggris juga diajarkan secara luas di sekolah.

3.      Perekonomian Thailand
BANGKOK—Perekonomian Thailand tumbuh lebih baik dibandingkan perkiraan dalam kuartal III. Pertumbuhan ikut didukung konsumsi swasta dan investasi, yang mampu mengimbangi penurunan ekspor. Namun, badan perencana ekonomi pemerintah Thailand masih memperkirakan pertumbuhan tahun ini mendekati batas bawah rentang proyeksi sebelumnya.
Data pertumbuhan yang dirilis pada Senin mengisyaratkan negara perekonomian terbesar kedua Asia Tenggara itu masih memulihkan diri akibat ketidakstabilan di Cina, Amerika Serikat (AS), dan zona euro.
Tingkat pertumbuhan Thailand didukung peningkatan permintaan domestik menyusul bencana banjir tahun lalu. Pada saat yang sama, pemerintah Thailand mengeluarkan kebijakan anggaran yang populis.
Produk domestik bruto (PDB) tumbuh 1,2% dalam Juli hingga September dibanding periode tiga bulan sebelumnya, demikian keterangan Arkhom Termpittayapaisith, sekretaris jenderal Badan Pembangunan Sosial dan Ekonomi Nasional (NESDB).
Tapi ekonomi Thailand tumbuh lebih lambat dibandingkan laju pertumbuhan kuartal kedua, yang naik 2,8% dari triwulan sebelumnya. PDB kuartal III naik 3,0% dari setahun sebelumnya, dibandingkan dengan kenaikan tahunan untuk kuartal II senilai 4,4%.
Prediksi median delapan ekonom yang disurvei Dow Jones Newswires untuk pertumbuhan PDB adalah 0,6% di triwulan ketiga. Untuk pertumbuhan tahun 2012, proyeksi sembilan ekonom menunjukkan pertumbuhan 3,0%.
“Pertumbuhan ekonomi kami dalam kuartal ketiga bisa lebih tinggi dibandingkan ini, bila pertumbuhan ekspor tidak mengalami penurunan,” kata Arkhom kepada reporter dalam konferensi pers, Senin.
Lembaga NESDB, yang berlaku sebagai badan perencanaan ekonomi pemerintah, memperkirakan pertumbuhan PDB dua digit dalam kuartal IV tahun ini, karena angka tahun lalu rendah. Perekonomian Thailand berkontraksi sebesar 8,9% dalam Kuartal IV 2011. Kontraksi itu dipicu kerusakan akibat banjir di sejumlah kawasan, termasuk beberapa wilayah di Bangkok.
Pertumbuhan ekonomi tahun ini bisa mencapai 5,5% dari estimasi 5,5% hingga 6,0% yang dikeluarkan NESDB pada Agustus. Pertumbuhan PDB pada 2013 diperkirakan 4,5% hingga 5,5%, kata Arkhom.
“Lepas dari perlambatan pertumbuhan dalam kuartal III, kami melihat momentum pertumbuhan masih ada,” kata Usara Wilaipich, ekonom senior Standard Chartered Bank (Thai). “Setelah bank sentral Thailand bulan lalu melonggarkan kebijakan, saya pikir mereka bisa berhenti sekarang sambil mengamati perkembangan, sebelum memberlakukan pemangkasan lain yang mungkin terjadi dalam paruh pertama tahun depan,” kata Usara.
Senin ini, NESDB juga menurunkan proyeksi pertumbuhan ekspor 2012 menjadi 5,5% dari 7,3% pada Agustus. Proyeksi pertumbuhan impor juga turun menjadi 8,8% dari 13,5% sebelumnya.
Badan itu pun mempertahankan estimasi surplus perdagangan 2012 di angka $12,6 miliar. Namun, NESDB menaikkan prediksi surplus transaksi berjalan tahun ini menjadi $2,8 miliar dari $0,3 miliar untuk prediksi sebelumnya.
Selain itu, NESDB juga memperkirakan pertumbuhan ekspor 2013 sebesar 12,2% dan impor 12,4%, mengakibatkan surplus perdagangan $13,7 miliar dan surplus transaksi berjalan $3,8 miliar.
Tekanan inflasi di Thailand diprediksi tetap rendah pada tahun mendatang. Menurut Arkhom, apresiasi terhadap nilai tukar baht Thailand akan membantu melonggarkan tekanan harga.

4.      Pertanian Thailand
“Loh, Pertanian ada pertukaran mahasisawa toh? Wah…mbak’e sama mas’e pinter yaa…pengen aku bisa dapet beasiswa kayak gitu kuliah di luar negeri”
Bisik seorang Maru FP 2011 pada teman SMAnya yang kebetulan duduk disebelahnya saat menjalani Masa Orientasi Mahasiswa Baru (Osmaru) di aula FP. Wajar jika alisnya mengerut dan badannya menegap dari tempat duduknya saat mendengar presentasi dari kakak tingkatnya yang mengatakan baru pulang dari Thailand dan Malaysia dalam rangka pertukaran mahasiswa.
Ya, Pertukaran Pelajar atau Pertukaran Mahasiswa (Student Exchange)memang menjadi hal yang istimewa bagi semua pelajar baik dalam studi pendidikan dasar, pendidikan tinggi hingga perguruan tinggi. Pasalnya, pertukaran pelajar dinilai sebagai prestasi tertinggi bagi pelajar dalam proses pendidikanya. Meskipun hanya dalam waktu yang tidak terlalu lama, hanya dalam hitungan bulan, pertukaran pelajar akan menjadi hal yang akan sangat berkesan bagi yang mengikuti pertukaran pelajar. Bukan hanya belajar materi perkuliahan dengan suasana baru saja tapi juga menambah teman, mencoba memahami isi “otak” orang yang baru dikenal, mengenai budaya dan kehidupan sosial, serta banyak hal baru lainya.
Sama halnya dengan Nur Asmah binti Ismail. Dengan pertimbangan matang dan persetujuan orang tuanya, mahasiswi asal Universitas Putra Malaysia (UPM) yang mengikuti pertukaran pelajar MIT yang memilih Indonesia ini mengaku sangat senang dan menikmati suasana baru di Fakultas Pertanian UNS meskipun saat praktikum laboratoriumnya tidak ber-AC. “Memang tak ada AC saat kami di lab. Tapi paling kami hanya mengeluh panas. Selebihnya kami menerima itu semua karena kami harus paham sama Indonesia” ungkap Asmah-nama panggilannya, dengan logat Malaysianya. Senada dengan Asmah yang menikmati Indonesia, Ina, mahasiswi MIT asal UPM juga menuturkan bahwa sistem perkuliahan di Malaysia sudah bebasis IT. Materi perkuliahan diakses terlebih dahulu sebelum bertatap muka dengan dosen. Begitu pula dengan sistem pertanian di Malaysia yang sudah menggunakan mesin mulai dari pengolahan lahan hingga proses pemanenan. Areal pertanian di Malaysia jauh lebih luas daripada Indonesia serta ada pembagian tiap daerah untuk menanam satu jenis tanaman saja.
Namun, selama empat bulan dua puluh hari berada di Fakultas Pertanian mereka mengaku bahwa orang Indonesia sangat ramah. Terbukti dengan tidak adanyagap antara mahasiswa dengan dosen bahkan dengan Dekan. Mereka juga mengaku bahwa sebenarnya mahasiswa Indonesia jauh lebih pandai daripada mahasiswa Malaysia. Hanya saja mereka berpesan pada semua mahasiswa di Indonesia khususnya mahasiswa FP UNS untuk meningkatkan dan mengasah lagi kemampuan berbahasa Inggris untuk mengungkapkan ide-ide brilliant mahasiswa. “Ketika didalam kelas sudah bagus sekali saat diskusi sangat aktif. Tapi untuk menjadi yang lebih dari itu diluar sana mereka harus kuasai English” papar Asmah dengan senyuman.
Di Gajah Putih
Seperti Asmah dan Ina yang menikmati waktu mereka di Indonesia, Kusrini Amalia, mahasiswi Agroteknologi 2009 juga sangat menikmati pengalamannya “mencicipi” kuliah di negeri Gajah Putih, Thailand. Gadis yang bercita-cita ingin menjadi dosen ini mengaku ingin sekali kembali melanjutkan studi di Universitas Kasatsat Thailand yang termasuk Top Ten University di Asia. Bak tamu kehormatan, ketika sampai di Thailand Rini-nama sapaanya bersama mahasiswa dari UNS, IPB, UNSRI, dan UGM lainya disambut dengan upacara istimewa. Bisa mengenakan seragam Kasatsat dan memakai pin Kasatsat adalah sensasi tersendiri baginya.
Masa perkuliahan di Thailand jauh lebih singkat daripada Indonesia yaitu catur wulan atau per-semester hanya empat bulan. Ketika disana, jumlah mahasiswa dikelasnya hanya sembilan saja. Bukan karena ekslusivitas kelas melainkan sistem penilaian di Thailand yang cukup ketat dan hanya menyisakan sedikit sekali mahasiswa yang mampu bertahan hingga akhir perkuliahan. Sebelum aktivitas perkuliahan dimulai, mahasiswa diwajibkan mendownload materi dari dosen baru kemudian diberikan hard file oleh dosen. Ditanya mengenai sistem pertanian disana, ia menuturkan Indonesia memang harus lebih banyak belajar lagi. Karena memang pertanian di Thailand satu langkah lebih maju daripada Indonesia. Kuantitas dan kualitas panen jauh lebih tinggi dan yang paling utama adalah citra petani di Thailand yang tidak dianggap “rendahan”. “Disana anak-anak Raja diarahkan ke pertanian, jadi wajar kalo pertanian disana sangat maju. Mungkin karena pemerintah juga kali yaa..” ungkapnya santai.
Lain kolam lain ikannya. Begitu juga antara Indonesia dan Thailand. Banyak perbedaan. Kalau di Indonesia trans gender adalah hal yang sangat aneh dan dinilai sangat tidak etis berbeda halnya dengan di Thailand. Hal tersebut sudah menjadi hal biasa bagi orang-orang disana. Bahkan, teman sekelasnya pun mayoritas seperti itu. Ada yang homo dan lesbi. Namun ketika bersosialisasi tetap sama seperti dengan “manusia biasa” lainya.
Di akhir perbincangan, Rini menyampaikan bahwa pertukaran mahasiswa MIT adalah hal yang sangat bagus dan berharap pertukaran mahasiswa bisa menyeluruh ke semua jurusan di fakultas Pertanian. Karena ia yakin jika sebenarnya banyak mahasiswa di fakultas Pertanian mempunyai potensi yang luar biasa^^ (DewI-Mahasiswi FP yang kecantol pengen ikut pertukaran pelajar juga..hahahah..)

5.      Pertumbuhan Thailand
EMPO.COBangkok - Ekspor garmen Thailand diperkirakan semakin meningkat pada masa mendatang. Hasil kajian lembaga riset ekonomi Thailand, Kasikorn Research (KResearch), mengungkapkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia tampak konsisten dengan impor garmen dari Thailand
KResearch memperkirakan ekspor produk garmen ke Indonesia akan meningkat 43 persen menjadi US$ 8 juta (246 juta baht Thailand) tahun ini. Angka itu diperkirakan akan semakin meningkat sampai pembentukan Komunitas Ekonomi ASEAN terwujud pada 2015. Pertumbuhan ekspor garmen seiring dengan tumbuhnya minat investor pusat perbelanjaan dan mal di Indonesia
Menurut KResearch, penjualan garmen Thailand di Indonesia bisa dengan mudah tumbuh. Sebab, saat ini pasar pakaian Indonesia diperkirakan mencapai US$ 11 miliar. Beberapa produsen garmen Thailand juga telah berinvestasi membuat basis produksi di Indonesia. Langkah itu untuk memenangkan kompetisi dengan pemasok garmen asing lainnya. 
KResearch memaparkan dalam investasinya bahwa perusahaan-perusahaan garmen Thailand harus melakukan penyesuaian dengan regulasi lokal, termasuk aturan soal perburuhan. Meningkatnya jumlah investasi asing langsung di Indonesia kemungkinan akan meningkatkan permintaan pasokan tenaga kerja, sehingga berpeluang membuat ketersediaan jumlah tenaga kerja di Indonesia semakin terbatas pada masa mendatang. 

6.      Pertambangan Thailand
JAKARTAkabarbisnis.com: PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU) mengincar pasar Thailand untuk menjual batubaranya. Hal itu dilakukan sebagai salah satu strategi mengatasi penurunan permintaan dari China yang selama ini merupakan pasar utama perseroan.
Hal itu disampaikan manajemen perseroan dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI). Manajemen PT Berau Coal Energy Tbk melihat kondisi pasar batu bara kurang baik pada 2012. Hal itu dilihat dari indeks harga yang cenderung menurun, permintaan dari China menurun, dan turunnya permintaan untuk produk dengan kandungan sulfur tinggi.
Untuk mengantispasi hal itu, perseroan melakukan beberapa strategi antara lain, pertama kembali melakukan pemasaran ke negara yang sebelumnya pernah menjadi target penjualan Berau Coal seperti Thailand. Kedua, perseroan melakukan perencanaan diversifikasi pasar ke negara ASEAN seperti Filipina, Malaysia, dan Vietnam. Ketiga, perseroan menjual harga batu bara di tingkat optimum sesuai dengan harga pasar.
Selain itu, perseroan juga memiliki kontrak penjualan jangka panjang ke pembeli-pembeli dari Taiwan, India, Hong Kong, dan Indonesia hingga kini masih berjalan dengan baik. Adapun komposisi penjualan perseroan berdasarkan negara tujuan hingga September 2012 antara lain China sekitar 36%, disusul Indonesia sekitar 20%, Taiwan sekitar 18%, dan India sekitar 12%, lalu Korea sekitar 10% dan Hong Kong sekitar 4%. Sementara itu penjualan ke Jepang hanya 1%.
Perseroan juga sedang mengembangkan infrastruktur yang dapat mendukung upaya efisiensi biaya. Pengembangan infrastruktur itu dengan pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) dan pembangunan overland conveyor di Binungan.
Sebelumnya perseroan membangun PLTU 2X20 MW di site Binungan, Kalimantan Timur. Perseroan menyiapkan dana sekitar US$280 juta untuk kedua proyek itu. Proyek tersebut diharapkan selesai pada 2015.
Hingga September 2012, perseroan mencatatkan penjualan US$1.207 juta dari periode sama sebelumnya US$1.122. Penjualan per ton US$80,2 hingga September 2012 dari periode sama sebelumnya US$76,7. Perseroan mencatatkan kerugian mencapai US$32,65 juta hingga September 2012 dari periode sama 

Artikel Negara Singapura


NEGARA SINGAPURA

1.      Profil Negara
Negara Singapura merupakan negara kota yang berada di Asia Tenggara. Letaknya berada di ujung Semenanjung Malaysia berbatasan dengan Johor (Malaysia) dan Kepulauan Riau (Indonesia). Negara ini terletak 137 Kilometer dari garis khatulistiwa. Lokasi negara ini yang strategis, fasilitas infrastrukturnya yang berkembang pesat, kontras budayanya yang memesona, serta atraksi wisatanya, semua berkontribusi terhadap kesuksesannya menjadi daerah tujuan unggulan baik untuk bisnis maupun wisata.
Sebagai salah satu kota metropolitan, negara dengan simbol Merlion ini memilikitempat wisata yang cukup bervariasi. Dari mulai jalan-jalan ke distrik etnik, pusat belanja yang lengkap dengan harga yang menggiurkan, tempat makan dan minum yang dapat dipilih sesuai selera, kekayaan alam tropisnya yang terjaga kelestariannya, museum sebagai tempat edukatif hingga singgah ke pulau-pulau sekitarnya.
Republik Singapura terletak 137 kilometer dari jalur khatulistiwa. Pada awalnya pulau Singapura merupakan kampung nelayan yang dihuni oleh suku Melayu. Sejak kemerdekaan, standar kehidupan di negara Singapura meningkat secara tajam. Investor asing dan perusahaan pemerintahan dalam bidang industri telah ekonomi modern dalam sektor elektronik dan perakitan. Berdasarkan GDP (Gross domestic product), Singapura merupakan negara terkaya di dunia dalam peringkat ke 18. Meskipun Singapura memiliki wilayah dan relatif kecil, Singapura mempunyai simpanan dana cadangan sebesar US$139 miliyar. Data survei dari Mercer Human Resource Consulting menyatakan bahwa Singapura menduduki urutan ke-5 di Asia dalam standar kehidupan termahal; dan dalam urutan ke 14 di dunia.
Singapura pertama kali disebut dalam catatan bangsa China di abad ke 3, yang menyebut Singapura sebagai “Pu-luo-chung” (“pulau di ujung semenanjung”). Tak banyak yang diketahui tentang sejarah pulau ini di masa itu, tapi keterangan apa-adanya ini berbeda dengan masa lalu Singapura yang penuh warna.
Perjalanan sejarah negara Singapura, tak terpisahkan dengan sejarah Malaysia. Catatan tentang sejarah Singapura diawali ketika pangeran dari kerajaan Sriwijaya, Sang Nila Utama, terdampar di pulau ini. Menurut legenda yang beredar hingga kini, di pulau tersebut Sang Nila Utama melihat sesosok binatang yang menyerupai singa. Ia pun menamai pulau tersebut dengan Singapura atau “Singapore” dalam Bahasa Inggris (yang berarti “kota singa”).

2.      Bentuk/ Sistem Pemerintahan
Singapura adalah sebuah negara kecil yang lokasinya berdekatan dengan Indonesia . Bentuk pemerintahan  Singapura adalah Republik dimana kekuasaan pemerintahan dijalankan kabinet yang dipimpin oleh Perdana Menteri. Pemilihan Umum di Singapura dilaksanakan setiap 5 tahun sekali. Letak negara Singapura yangs angta strategis  membuat Singapura termasuk salah satu negara termakmur di wilayah Asia. Hal ini juga yang membuat tingkat kesejahteraan masyarakatnya jauh lebih tinggi bila dibandingkan dengan negara- negara tetangga termasuk Indonesia.
Singapura menganut sistem pemerintahan parlementer dimana perdana menteri bersama para menteri baik secara bersama - sama ataupun sendiri - sendiri bertanggung jawab kepada parlemen. Selama ini yang terjadi di Singapura, kabinet dibentuk berdasarkan pada kekuatan yang ada di dalam parlemen. Sehingga para anggota kabinet secara keseluruhan mencerminkan kekuatan yang ada di dalam parlemen.
Parlemen di Sigapura bisa menjatuhkan kabinet setiap saat, demikian juga sebaliknya, atas presiden Singapura juga bisa membubarkan  parlemen dan memerintahkan untuk diadakan pemilihan umum. Presiden melakukan itu atas dasar saran dari perdana menteri. Karena kabinet merupakan cerimnan dari ekkuatan parlemen, maka masa jabatan kabinet tidak bisa ditentukan dengan pasti. Selian itu, kedudukan kepala negara di Singapura tidak dapat diganggu gugat namun kepala negara tetap diminta pertanggungjawabannya atas pelaksanaan jalannya pemerintahan.
Selama ini pemerintah Singapura sangat concern terhadap kesejahteraan warganya. Dengan pendapatan perkapita yang tinggi serta sistem pemerintahan yang memihak kepada warga negaranya membuat Singapura menjadi negara favorit tujuan para pekerja urban yang datang dari berbagai penjuru dunia sehingga saat ini penduduk Singapura didominasi oleh kaum pendatang dengan berbagai latar belakang pekerjaan. Apalagi sikap pemerintah Singapura yang tidak sembarangan melakukan kerjasama ekstradisi dengan negara lain membuat negara ini layaknya surga bagi para buron di banyak negara. 

3.      Luas Wilayah
Luas Wilayah Negara Singapura adalah seluas ± 697 Km2

4.      Jumlah Penduduk
Jumlah Penduduk Negara Singapura adalah sebanyak ± 4.987.600 jiwa

5.      Ibu Kota
Ibo Kota Negara Singapura adalah Singapore

6.      Kepadatan Penduduk
Kepadatan Penduduk Negara Singapura adalah 7.022/km2

7.      Suku Bangsa
Etnis Cina (77,3%), etnis Melayu yang merupakan penduduk asli (14,1%), etnis India (7,3%), dan etnis lainnya (1,3%)

8.      Agama
Agama di Singapura[93]
 
33%
 
18%
Tanpa agama
 
17%
 
15%
 
11%
 
5.1%
Lainnya
 
0.9%
Buddha adalah agama yang mendominasi Singapura, dengan 33%  dari penduduk negara ini menyatakan diri sebagai penganut agama tersebut pada sensus terakhir. Vihara dan pusat Dharma dari tiga tradisi besar Buddha (TheravadaMahayana dan Vajrayana) dapat ditemukan di Singapura. Kebanyakan penganut Buddha di Singapura beretnis Cina dan menganut tradisi Mahayana.
Mahayana Cina merupakan bentuk Buddha yang paling dominan di Singapura dengan misionaris dari Taiwan dan Cina selama beberapa dasawarsa. Tetapi, Buddha Theravada Thailand mulai populer di antara masyarakat (tidak termasuk Cina) dalam dasawarsa terakhir. Soka Gakkai International, sebuah organisasi Buddha Jepang, dipraktikkan oleh banyak orang di Singapura, kebanyakan di antaranya keturunan Cina. Buddha Tibet juga perlahan-lahan masuk ke negara ini dalam beberapa tahun terakhir.

9.      Bahasa
Pemerintah Singapura mengakui empat bahasa resmi: Inggris, Melayu, Mandarin, dan Tamil. Bahasa Inggris adalah bahasa paling dominan di Singapura, tidak seperti negara tetangganya, Malaysia dan Indonesia, tempatbahasa Melayu menjadi bahasa dominan. Bentuk bahasa Inggris yang dipertuturkan di Singapura beragam mulai dari Inggris Standar hingga bahasa kreol yang dikenal sebagai Singlish. Di antara warga Singapura, bahasa Inggris memiliki jumlah penutur terbanyak. Jumlah ini diikuti oleh bahasa Mandarin, Melayu dan Tamil. Pengejaan dan kosakata yang digunakan berasal dari bahasa Inggris Britania, dengan beberapa pengecualian, misalnya penggunaan "pants" (Amerika Serikat) menggantikan "trousers" (Britania Raya). Penggunaan bahasa Inggris meluas di Singapura setelah 1965 ketika diberlakukan sebagai bahasa utama dalam sistem pendidikan negara ini.[105] Di sekolah, anak-anak diharuskan mempelajari bahasa Inggris dan satu dari tiga bahasa resmi lain sebagaibahasa ibu. Pada 1987, bahasa Inggris diumumkan sebagai bahasa utama resmi dalam sistem pendidikan Singapura.
Bahasa Melayu adalah bahasa nasional karena alasan simbolis dan historis, dan secara umum dipertuturkan oleh masyarakat Melayu Singapura. Bahasa Melayu digunakan pada lagu kebangsaan "Majulah Singapura" dan cetakan koin. Tetapi, sekitar 85% warga Singapura tidak mempertuturkan bahasa Melayu.
Bahasa Mandarin juga dipertuturkan secara luas di Singapura. Bahasa Mandarin telah meluas akibat kampanye dan usaha masyarakat dukungan pemerintah untuk mendukung penggunaannya di antara bahasa-bahasa Tionghoa lainnya.
Bahasa Tamil dipertuturkan oleh sekitar 60% masyarakat India Singapura atau 5% dari seluruh penduduk Singapura. Bahasa India seperti Malayalam, Telugu dan Hindi juga dipertuturkan oleh sekelompok kecil masyarakat India di Singapura.

10.  Mata Uang
Mata uang Singapura adalah dolar Singapura yang ditandai dengan simbol S$ atau singkatan ISO SGD

11.  Perekonomian
Singapura memiliki ekonomi pasar yang sangat maju, yang secara historis berputar di sekitar perdagangan entrepôt. Bersama Hong Kong, Korea Selatan dan Taiwan, Singapura adalah satu dari Empat Macan Asia. Ekonominya sangat bergantung pada ekspor dan pengolahan barang impor, khususnya di bidang manufaktur yang mewakili 26% PDB Singapura tahun 2005 dan meliputi sektor elektronik, pengolahan minyak Bumi, bahan kimia, teknik mekanik dan ilmu biomedis. Tahun 2006, Singapura memproduksi sekitar 10% keluaran wafer dunia. Singapura memiliki salah satu pelabuhan tersibuk di dunia dan merupakan pusat pertukaran mata uang asing terbesar keempat di dunia setelah London, New York dan TokyoBank Duniamenempatkan Singapura pada peringkat hub logistik teratas dunia.
Ekonomi Singapura termasuk di antara sepuluh negara paling terbuka, kompetitif dan inovatif di dunia. Dianggap sebagai negara paling ramah bisnis di dunia, Ratusan ribu ekspatriat asing bekerja di Singapura di berbagai perusahaan multinasional. Terdapat juga ratusan ribu pekerja manual asing.
Sebagai akibat dari resesi global dan kemerosotan pada sektor teknologi, PDB negara ini berkurang hingga 2.2% pada 2001. Economic Review Committee (ERC) didirikan bulan Desember 2001 dan menyarankan beberapa perubahan kebijakan dengan tujuan merevitalisasi perusahaan. Sejak itu, Singapura pulih dari resesi, terutama karena banyaknya perbaikan dalam ekonomi dunia; ekonomi negara ini tumbuh 8,3% pada 2004 dan 6,4% pada 2005 and 7.9% in 2006.
Singapura memperkenalkan Pajak Barang dan Jasa (GST) dengan nilai awal 3% pada 1 April 1994 yang menambah pendapatan pemerintah hingga S$1,6 miliar (US$1 miliar, €800 juta) dan menyeimbangkan keuangan pemerintah. Nilai GST ditingkatkan menjadi 4% pada 2003, 5% pada 2004, dan 7% pada 1 Juli 2007.
Banyak perusahaan di Singapura terdaftar sebagai perusahaan berkewajiban terbatas swasta (umumnya disebut perseroan terbatas swasta). Sebuah perseroan terbatas swasta di Singapura adalah entitas hukum terpisah dan pemegang saham tidak berkewajiban atas utan perusahaan yang melebihi jumlah modal saham yang ditanamkan.

12.  Pendapatan Perkapita
Pendapatan Perkapita Negara Singapura adalah S$ 2.032

13.  Posisi Geografis
Singapura terletak di kawasan Asia Tenggara tepatnya di antara Malaysia dan Indonesia di selatan Semenanjung Malaka. Letak Singapura sangat strategis karena terletak di jalur silang pelayaran internasional. Letak geografis Singapura adalah 1°22’N, 103°48’E.
Singapura terdiri dari 63 pulau dan yang terbesar adalah pulau Ujong (biasanya disebut 'pulau Singapura'). Di sebelah utara Singapura terdapat dua jembatan menuju Johor, Malaysia. Luas Singapura sekitar 697 km2 dan negara terluas ke-192 di dunia. Titik tertinggi negara Singapura terletak di Bukit Timah Hill dengan ketinggian 166 m. Hampir dua pertiga wilayah Singapura memiliki ketinggian kurang dari 15 meter di atas permukaan laut.
Singapura berbentuk sebuah ketupat. Tanahnya rendah dan bergelombang, dengan beberapa bukit di sebelah barat laut dan daerah berawa-saya di sebelah barat daya. Sungai-sungai kecil dan pendek mengalir dari daerah perbukitan ke pantai, kecuali di sebelah selatan. Di sebelah selatan, Singapura memiliki pelabuhan akan yang terlindung oleh dua pulau lepas pantai.
Singapura terletak kira-kira 130 km di utara garis khatulistiwa. Suhu rata-rata tercatat 26^o C, dengan pergeseran hanya sekitar 1,4^o C. meskipun demikian, negeri ini mengalami tiga musim yang berbeda satu sama lain: musim hujan yang sejuk (November-Maret) mempunyai hubungan dengan angin musim timur laut; musim kemarau yang panas (April-September) mempunyai hubungan dengan angin musim barat daya; musim pancaroba (September-November) diwarnai oleh perubahan cuaca yang terjadi secara mendadak. Curah hujan rata-rata 2.500 mm per tahun.

14.  Batas-Batas Negara
Secara astronomis, Singapura terletak di antara 1°15’LU - 1°30’LU dan 103°38’BT - 104°BT. Negara ini memiliki batas perairan Selat Johor di sebelah Utara dan Barat, serta Selat Singapura di sebelah Timur dan Selatan.

15.  Kondisi Perekonomian
Singapura memiliki ekonomi pasar yang sangat maju, yang secara historis berputar di sekitar perdagangan entrepôt. Bersama Hong Kong, Korea Selatan dan Taiwan, Singapura adalah satu dari Empat Macan Asia. Ekonominya sangat bergantung pada ekspor dan pengolahan barang impor, khususnya di bidang manufaktur yang mewakili 26% PDB Singapura tahun 2005 dan meliputi sektor elektronik, pengolahan minyak Bumi, bahan kimia, teknik mekanik dan ilmu biomedis. Tahun 2006, Singapura memproduksi sekitar 10% keluaran wafer dunia.
Singapura memiliki salah satu pelabuhan tersibuk di dunia dan merupakan pusat pertukaran mata uang asing terbesar keempat di dunia setelah London, New York dan Tokyo. Bank Dunia menempatkan Singapura pada peringkat hub logistik teratas dunia. Ekonomi Singapura termasuk di antara sepuluh negara paling terbuka, kompetitif[68] dan inovatif di dunia. Dianggap sebagai negara paling ramah bisnis di dunia, ratusan ribu ekspatriat asing bekerja di Singapura di berbagai perusahaan multinasional. Terdapat juga ratusan ribu pekerja manual asing.
Letak Singapura yang sangat strategis membuat sektor perdagangan dan jasa berkembang sangat cepat, bahkan terbesar di Asia Tenggara. Singapura menyediakan berbagai fasilitas penerbangan dan pelabuhan laut dengan lengkap, sehingga menjadikannya sebagai tempat singgah sementara (transit) kapal- kapal atau pesawat dari berbagai maskapai yang hendak melanjutkan perjalanannya. Kondisi politik dan keamanan yang stabil menjadikan Singapura sebagai tujuan investasi, khususnya bagi negara-negara Barat yang hendak memperluas pasarnya di kawasan Asia.

16.  Kondisi Penduduk
Singapura merupakan salah satu negara yang paling padat di dunia. 85% dari rakyat Singapura tinggal di rumah susun yang disediakan oleh Dewan Pengembangan Perumahan (HDB). Penduduk Singapura terdiri dari mayoritas etnis Tionghoa (77,3%), etnis Melayu yang merupakan penduduk asli (14,1%), dan etnis India (7,3%), dan etnis lainnya (1,3% ). Mayoritas rakyat Singapura menganut agama Buddha (31,9%) dan Tao (21,9%). 14,9% rakyat Singapura menganut agama Islam, 12,9% menganut agama Kristen, 3,3% Hindu, dan lainnya 0,6%, sedangkan sisanya (14,5%) tidak beragama. Singapura terdiri atas multietnis (Melayu, Cina, India, dan Eropa). Tata kehidupan masyarakatnya merupakan perpaduan antara budaya Timur dan budaya Barat.
Singapura mempunyai empat bahasa resmi, yaitu Inggris, Mandarin, Melayu, dan Tamil. Bahasa Melayu adalah bahasa nasional Singapura tetapi lebih bersifat simbolis; ia digunakan untuk menyanyikan lagu kebangsaan (Majulah Singapura) dan juga sewaktu latihan dan dalam perbarisan pasukan tentera dan polisi. Pemerintah PAP lebih cenderung dengan menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar (lingua franca) dan penggunaan bahasa Melayu hanya terbatas kepada kaum Melayu saja. Hanya segelintir daripada kaum Tionghoa dan India yang fasih dalam bahasa nasional (mayoritas daripada mereka telah melewati masa Singapura sebelum merdeka).

17.  Tingkat Pendidikan
Siswa masuk sekolah dasar pada usia 7 tahun dan melanjutkan pendidikan selama enam tahun, pada akhir masa pendidikan mereka menjalani Primary School Leaving Examination(PSLE). Ada empat pelajaran di sekolah dasar, yaitu bahasa Inggris, matematika, sains, dan bahasa ibu. Semua pelajaran diajarkan dan diujikan dalam bahasa Inggris kecuali "bahasa ibu" yang diajarkan dan diujikan dalam bahasa Melayu, Mandarin (Cina) atau Tamil. Sementara "bahasa ibu" merujuk pada bahasa utama secara internasional, dalam sistem pendidikan Singapura sebutan ini digunakan untuk merujuk pada bahasa kedua atau tambahan karena bahasa Inggris adalah bahasa utama. Sekolah dasar negeri tidak membebankan biaya sekolah, tetapi bisa saja muncul biaya tak terduga.
Setelah sekolah dasar, siswa masuk ke sekolah menengah selama empat hingga lima tahun. Ada banyak pelajaran yang ditawarkan di sekolah menengah, termasuk bahasa Inggris, bahasa ibu, geografi, sejarah, matematika dasar, matematika tingkat atas, kimia, fisika, biologi, bahasa Perancis dan bahasa Jepang.
Siswa rata-rata mempelajari tujuh sampai delapan pelajaran, tetapi sudah umum bagi siswa untuk mengambil lebih dari delapan pelajaran. Pada akhir sekolah menengah, siswa menjalani ujian Singapore-Cambridge GCE 'O' Level dan hasilnya menentukan jenisjalur pendidikan pasca-menengah yang akan mereka teruskan. Biaya sekolah di kebanyakan sekolah menengah negeri dibulatkan sampai 5 SGD setelah disubsidi pemerintah. Tetapi, ada sekolah-sekolah menengah swasta yang membebankan ratusan dolar untuk biaya sekolah setiap bulannya.
Tidak semua siswa masuk ke sekolah menengah. Banyak di antaranya yang meneruskan pendidikan ke institut pendidikan vokasiseperti Institute of Technical Education (ITE), tempat mereka lulus dengan sertifikat vokasi. Siswa lainnya meneruskan pendidikan keSingapore Sports School atau sekolah dengan program terintegrasi sehingga mereka dapat melompati ujian Singapore-Cambridge GCE 'O' Level secara bersamaan.

18.  Kemajuan Teknologi
Barangkali Singapura adalah salah satu negara Asteng yang pola pertahanannya jelas-jelas dibangun oleh dorongan kemajuan teknologi (technology driven). Selain pertahanan maritim sebagaimana disebutkan diatas, untuk urusan pertahanan udara, Singapura menyelaraskan doktrin Douhet, yang menyatakan bahwa pihak yang menang perang adalah yang pertama kali menguasai udara, dengan kemajuan teknologi yang nyata-nyata ikut berperan dominan dalam perang udara. Setelah pengadaan pesawat peringatan dini Grumman E-2C Hawkeye, negeri ini melengkapi armada udaranya dengan F-16 buatan AS. Walaupun Indonesia juga menggunakan F-16, namun teknologi menjadi basis untuk penyusunan armada F-16 Singapura. Jika RI saat ini masih menggunakan F-16 varian Block 15 OCU (Operational Capability Upgrade) dan relatif tidak melakukan modifikasi signifikan dalam kurun waktu 20 tahun lebih, Singapura kini telah memiliki F-16 dengan varian termodern yakni Block 52. Bahkan Singapura saat ini ikut dalam konsorsium JSF (Joint Strike Fighter) F-35, yakni pesawat tempur generasi ke-5 yang juga berkemampuan stealth. JSF F-35 akan memperkuat AU Singapura di 5-6 tahun kedepan.
Baker (1986) selanjutnya juga menyampaikan bahwa pihak yang memiliki kapabilitas teknologi yang lebih baik dibandingkan rivalnya, akan sanggup untuk mengambil inisiatif lebih dahulu dan inisiatif yang diambil tersebut dapat dalam bentuk apapun. Hal ini jelas terbukti, sebagai contoh, dengan fregat stealth, AL Singapura memiliki keunggulan teknologi maritim paling optimum dan berpotensi untuk melakukan pre-emptive attack ke seluruh wilayah perairan regional. AL Singapura sementara ini merupakan proxy pertahanan maritim regional dan dengan segala konsekuensinya, termasuk konsekuensi negatif (bagi negara Asteng lainnya), misalnya klaim Singapura sebagai penguasa de-facto Selat Malaka serta potensi Singapura untuk melakukan gun-boat diplomacy (diplomasi kapal perang) yakni kebebasan menentukan sejumlah peraturan maritim regional sepihak, demi kepentingan mereka.

Artikel Negara Korea Selatan

1.      Batas Negara Korea Selatan
Ø      Letak Astronomis Korea
33˚06’40” LU sampai 43˚00’39” LU
124˚11’00” BT sampai 131˚52’42” BT
Ø      Letak Geografis
Di bagian Timur Laut benua Asia
Ø      Batas-Batas Negara
Utara – RRC
Selatan -- Laut Cina Timur
Barat -- Laut Kuning
Timur -- Laut Jepang
Hampir 70% daerah di Korea merupakan pegunungan, perbukitan , dan dataran tinggi. Dataran tinggi yang terkenal adalah Gaemagowon yang disebut “Roof of Korea” yang terletak di daerah sudut barat laut Korea . Pegunungan yang agak rendah dapat ditemukan di daerah selatan sedangkan daerah pegunungan yang lebih tinggi terdapat di daerah timur dan utara. Dataran rendah dan perairan sungai kebanyakan terletak di daerah barat dan selatan.
Pegunungan-pegunungan tinggi terletak sepanjang jalur pegunungan Taebaek yang terbentang dari utara menuju pantai timur Korea . Beberapa gunung tinggi di jalur pegunungan Taebaek antara lain Nangnimsan (2.014 m), Geumgangsan (1.638 m), Seoraksan (1.708 m), dan Taebaeksan (1.567 m). Ada juga jalur pegunungan Sobaek yang didalamnya terdapat gunung Jirisan (1.915 m).
Ada empat musim di Korea , yaitu musim semi (pertengahan Maret – akhir bulan April), musim panas (Awal Mei – Agustus), musim gugur (September – Oktober), dan musim dingin (November – Awal Maret).
Temperatur rata-rata Korea adalah 10˚C - 16˚C dimana bulan terpanas jatuh pada bulan Agustus (19˚C - 27˚C) dan bulan terdingin jatuh pada bulan Januari (-8˚C - 7˚C). Curah hujan rata-rata adalah 1.300 mm per tahun di mana hujan paling sering turun pada musim panas.
Menurut studi dari C. B. Lee, ada kira-kira 190 famili, 1.079 genus, 3.130 species, 630 varietas, dan 310 bentuk tumbuhan di Korea. Dengan kata lain, ada lebih dari 4000 jenis tumbuhan yang tumbuh di Korea .

2.      Perekonomian Korea Selatan
Ekonomi Korea Selatan merupakan terbesar kedua belas berdasarkan PDBKorea Selatantergabung dalam beberapa organisasi ekonomi internasional seperti G-20 ekonomi utama,APECWTO dan OECD. Pertumbuhan ekonominya yang sangat cepat membuat negara ini dikenal dengan sebutan Macan Asia dan dikategorikan sebagai salah satu negara yang akan menguasai perekonomian dunia di grup Next Eleven, pertumbuhan ekonomi yang sangat pesat ini sering dijuluki dengan istilah Keajaiban di Sungai Han . Ekspor Korea Selatan menduduki tempat kedelapan terbesar di dunia, sementara nilai impornya menduduki tempat kesepuluh terbesar di dunia.
Industri Korea Selatan bergerak dengan pesat terutama atas permintaan produk elektronik.[1].Otomotif dan telekomunikasi juga menjadi industri andalan di Korea Selatan.


3.      Keadaan Penduduk Korea Selatan
Penduduk Korea adalah suatu masyarakat yang berasal dari satu etnis yang sama. Menurut penelitian, penduduk Korea berasal dari etnis Tungusik yang merupakan keturunan dari orang Mongol yang bermigrasi ke Peninsula Korea dari Asia Tengah pada zaman dahulu.
umlah penduduk Korea Selatan jauh lebih banyak dibandingkan Korea Utara karena perbedaan luas yang cukup besar. Jumlah penduduk Korea Selatan adalah sekitar 48.289.037 jiwa (menurut statistika 2002) sedangkan jumlah penduduk Korea Utara adalah 22.224.195 jiwa (menurut statistika 2002). Hal ini menyebabkan perbedaan kebijakan penduduk di negara tersebut. Di Korea Utara, setiap keluarga dianjurkan untuk memiliki keluarga yang cukup besar (lebih kurang tiga orang anak tiap keluarga) sedangkan di Korea Selatan setiap keluarga diharus maksimal memiliki satu anak. Jumlah anak yang berlebihan di Korea Selatan akan dikenakan pajak yang sangat tinggi. Tingkat pertumbuhan penduduk Korea per tahun pada saat ini adalah 0,6% dan diperkirakan akan turun menjadi 0,06% pada tahun 2020.
Mata Pencaharian “Primer” (hijau) sepeti agrikultur, perkebunan, dan perikanan merupakan mata pencaharian utama pada tahun 1960-an tetapi waktu ke waktu terus berkurang sehingga pada saat ini merupakan mata pencaharian yang paling tidak popular.
Mata Pencaharian “Sekunder” (Merah) sepeti pertambangan dan manufaktur pada awalnya kurang digemari penduduk tetapi pada tahun 1990 sektor ini meningkat. Akan tetapi, pada tahun-tahun berikutnya jumlah pekerja di sector ini menurun sedikit demi sedikit.
Mata Pencaharian “Tersier” (Biru) seperti pelayanan dan jasa pada awalnya cukup banyak pekerjanya. Sampai saat ini, sektor ini lah yang paling banyak dipenuhi oleh pekerja-pekerja Korea 


4.      Pertanian Korea Selatan
Isu yang unnegotiable  bagi Korea Selatan adalah mengenai persoalan subsidi pertanian. Walaupun banyak dari negara berkembang yang menuntut penghapusan subsidi di bidang pertanian bagi negara maju, akan tetapi masalah ini merupakan persoalan yang sangat sensitif bagi Korea Selatan. Bukan hanya menyangkut bidang pertanian saja, akan tetapi juga menyangkut persoalan politik (stabilitas politik dalam negeri) serta masyarakat Korea Selatan sendiri, khususnya bagi para petani yang jumlahnya sekitar 30 % dari jumlah total penduduk Korea Selatan[1]. Ketidakstabilan politik ini ditengarai oleh rakyat Korsel yang melakukan aksi protes besar-besaran[2]. Puncak dari peristiwa ini ditandai oleh tindakan bunuh diri oleh 2 orang petani Korsel[3]. Hal ini menunjukkan betapa sengsaranya para petani di Korea Selatan apabila subsidi ini dihapuskan. Sementara pemrotes lainnya mendesak pemerintah agar tidak menghapuskan subsidi pertanian dan justru memberikan lebih banyak lagi subsidi kepada para petani[4]. Permasalahn mengenai isu pertanian ini bahkan menimbulkan kericuhan di dalam tubuh parlemen[5].
Persoalan ini menjadi isu yang sangat sensitif, karena jika dilihat dari sejarah negara Korsel sendiri, Korsel bertumpu pada sektor pertanian. Perang Korea (1953), bisa jadi merupakan kebangkitan kembali pembangunan pertanian di Korea Selatan. Republik Korea yang porak poranda akibat perang ditata kembali untuk menjadi punggung perekonomian masyarakat, terlebih masyarakat perdesaan yang menyandarkan kepada pertanian Sebab setelah perang, kebanyakan warga Korea tidak memiliki rumah, lahan pertanian, fasilitas irigasi untuk mengairi sawah dan ladang, dan pohon-pohon di gunung. Selain itu, mereka juga tidak memiliki makanan untuk survive, harapan untuk hidup, dan sumberdaya alam. Namun demikian Korea tetap memiliki rakyat, di mana 30 persen dari sekitar 40 juta warga Korea adalah petani[6].
Di tingkat pembangunan pertanian, kebijakan pasca perang adalah: (1) Pemerintah menyediakan infrastruktur seperti jalan, irigasi, dan lain-lain; (2) di level masyarakat dilakukan pendidikan dan pelatihan, dan (3) pada level Pemerintah dikeluarkan beberapa insentif antara lain: (a) Pajak khusus pertanian dan Pajak khusus pendidikan. Kemudian memasuki abad 20, terjadi perubahan kebijakan di mana pertanian diarahkan kepada: (1) Kesejahteraan masyarakat pedesaan; (2) ramah lingkungan; (3) terintegrasi dengan pembangunan masyarakat pedesaan. Selain itu, sebelumnya pemerintah juga mengeluarkan kebijakan lain yaitu memberikan kemudahan finansial dengan membentuk: (1) Farm Land Management Fund Law; dan (2) Farm Land Bank Law. Jika dilihat dari kenyataan sejarah, jelaslah mengapa Korsel ingin tetap mempertahankan subsidi pertaniannya agar tidak membunuh para petaninya yang jumlahnya hanya sekitar 30% dari penduduk Korsel (yang lebih dari 40 juta jiwa) yang sebagian besar masih sangat berpegang pada sistem pertanian tradisional. Mereka masih terikat dengan kepercayaan bahwa nenek moyang mereka adalah petani dan secara tradisional, gaya hidup sehari-hari masyarakat merupakan gaya hidup petani[7].
Basis kekuatan ekonomi Korea Selatan untuk saat ini sangat bertumpu pada sektor industri. Apabila Pemerintah Korea Selatan mencabut subsidi pertanian, maka hal ini dikhawatirkan akan mengancam eksistensi sektor pertanian  Korsel. Sektor pertanian di Korea Selatan hanya sebesar 30%, sedangkan selebihnya bertumpu pada sektor jasa dan perindustrian. Sehingga dikhawatirkan apabila subsidi dicabut, maka kesejahteraan para petani akan terancam sehingga mereka tidak mampu lagi mengolah lahan pertaniannya. Lebih dari itu, persoalan ini akan mengancam kehidupan dan kemajuan masyarakat pedesaan yang sebagian besar mengandalkan sektor pertanian tradisionalnya. Hal ini dapat menimbulkan collapsed bagi perekonomian masyarakat pedesaan. Karena basis kekuatan ekonomi mereka tidak bisa berjalan. Didasarkan pada realita tersebut, maka ketahanan pangan rakyat Korea Selatan dapat terancam karena dikhawatirkan para petani justru akan beralih ke sektor industri (menjadi buruh industri).
Jadi, agenda utama Korea Selatan pada putaran Doha adalah tetap mempertahankan subsidinya di bidang pertanian. Hal ini juga merupakan bentuk proteksi pemerintah Korsel terhadap produk-produk pertaniannya. Agar produk-produk pertaniannya tidak jatuh (collapsed) di pasaran dunia dengan banyaknya produk-produk pertanian dari negara-negara maju, seperti AS dan Uni Eropa.

5.      Perkembangan Korea Selatan
Perkembangan IPTEK di Korea Selatan awalnya tidak berkembang dengan baik karena masalahpembagian korea dan Perang Korea yang terjadi setelah masa kemerdekaan. Kemajuan IPTEK mulai dirasakan pada tahun 1960an ketika pemerintahan diktator Park Chung-hee dimana ekonomi Korea Selatan melaju pesat.
Robotik telah menjadi riset dan pengembangan yang utama di Korea Selatan sejak 2003.[43] Pada 2009, pemerintah mengumumkan rencana untuk membangun taman tematik robot di Incheon danMasan dengan dana pemerintah maupun swasta.[44] Pada 2005, Institut Ilmu Pengetahuan dan teknologi Korea Selatan mengembangkan robot humanoid kedua di dunia yang mampu berjalan. Institut Teknologi Industri Korea juga berhasil mengembangkan android Korea yang pertama, EveR-1pada Mei 2006.[45]
Korea Selatan melakukan hubungan diplomatik lebih dari 188 negara. Korea Selatan juga tergabung dalam PBB sejak tahun 1991,[46] bersamaan dengan bergabungnya Korea Utara. Pada 1 Januari 2007, Menteri Luar Negeri Korea Selatan pada saat itu, Ban Ki-moon resmi menjadiSekretaris Jenderal PBB menggantikan Kofi Annan. Selain itu, Korea Selatan juga menjadi mitra stratergis ASEAN sebagai anggota Asean Plus 3 dan aktif dalam forum ekonomi dunia lainnya seperti G-20APEC dan Konferensi Tingkat Tinggi Asia Timur.
Korea Selatan menjalin hubungan erat dengan RRC, terutama sejak Korea Selatan memutuskan hubungan dengan Republik Cina.[47] Uni Eropa menjadi mitra penting perdagangan Korea Selatan dan menjadi tujuan utama ekspor Korea Selatan. [48] Hubungan diplomatik dengan Jepang tidak pernah dicatatkan secara formal sejak Perang Dunia II, namun Traktat Hubungan Dasar antara Jepang dan Korea Selatan yang ditandatangani tahun 1965 menjadi dasar utama hubungan kedua negara. Korea Selatan dan Jepang mengalami persengketaan mengenai masalah Batu Liancourt,[49] namun secara administratif, kepulauan ini dimiliki oleh Korea Selatan karena Pengawal Pantai Korea Selatan bermarkas di pulau ini.[50]
Invasi serta ketegangan dengan Korea Utara telah mendorong Korea Selatan mengalokasikan 2.6% dari PDB dan 15% dari pengeluaran pemerintah untuk pembiayaan militer serta mewajibkan seluruh pria untuk mengikuti wajib militer. Jumlah tentara aktif Korea Selatan menempati urutan keenam terbesar di dunia,[51] urutan kedua dalam jumlah tentara cadangan dan sebelas besar dalam urusan anggaran pertahanan.
Pasukan militer Korea Selatan terdiri atas Angkatan Darat (ROKA), Angkatan Laut (ROKN) dan Korps marinir (ROKMC).
Industri yang berkembang di Filipina masih didominasi industri pengolahan hasil-hasil alam, seperti pengalengan ikan, pengemasan madu, serta bentuk-bentuk pengolahan makananlainnya. Selain hasil-hasil pertanian, kegiatan pertambangan juga memegang peranan penting. Beberapa industri pertambangan di Filipina, yaitu pertambangan tembaga di daerah Luzon dan Mindanau; emas dan perak di bagian Tenggara Luzon, Cebu, dan Bognito; serta bijih besi di Cebu, Luzon, dan Mindanau.
Angkatan bersenjata ini kebanyakan berkonsentrasi di daerah perbatasan Zona Demiliterisasi Korea. Seluruh pria Korea Selatan diwajibkan secara konstitusi untuk mengikuti wajib militer, umumnya untuk masa dua tahun.

6.      Pertambangan Korea Selatan
Hasil Tambang Utama, antara lain batubara, bijih besi, tembaga, timbel, seng, tungsten, emas, grafit, fosfat, perak, dan tembaga.
Hasil Industri Utama, antara lain besi dan baja, pengolahan makanan, tekstil, perikanan, mesin listrik, traktor dan sarana pertanian lain, semen, mesin pertambangan, mineral, kimia, mesin diesel, ban karet, sepatu, kertas, gelas, dan kayu lapis.
Ekspor Utama, antara lain baja, produk pertanian, mineral, kimia, pakaian, kayu lapis, barang elektronik, dan tekstil. Impor Utama, antara lain bahan bakar.