BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Dalam lingkungan internasional saat ini tidak ada negara yang dapat
mengisolasi dirinya terhadap pengaruh asing atau pengaruh dari negara lain.
Tiap negara saling membutuhkan satu sama lain untuk mencukupi kebutuhan-kebutuhan
negara tersebut. Untuk mencapai apa yang menjadi kepentingan dan keinginan
negara satu terhadap negara lain, maka perlu dijalin kerja sama antar negara
baik secara bilateral maupun multilateral.kerjasama tersebut dapat terbentuk
melalui kebijakan politik luar negeri suatu negara.
Sebagai suatu Negara merdeka dan berdaulat, serta anggota masyarakat
internasional, Indonesia
mempunyai dan melaksanakan politik luar negeri. Politik luar negeri tersebut
merupakan bagian dari seluruh kebijaksanaan pemerintah. Politik luar negeri
bertujuan untuk mencapai dan memelihara kepentingan nasional dalam hubungannya
dengan luar negeri. Politik luar negeri mencerminkan kepentingan
nasional,diwujudkan dalam berbagai kegiatan dengan Negara - Negara lain, baik
dalam bentuk bilateral maupun dalam bentuk kerjasama regional ataupun
internasional.Hubungan baik antar negara yang bertetangga memang diperlukan
untuk memperat jalinan kerja sama dan mencegah timbulnya konflik.
Hal ini juga dialami oleh Indonesia
dengan Malaysia
dimana kedua negara tersebut memiliki sejarah panjang dalam hubungan
kenegaraan, baik dalam lingkup bilateral maupun regional. Seiring dengan proses
globalisasi yang semakin meluas, termasuk dalam kawasan Asia Tenggara, maka
terjadi perubahan pula dalam hubungan kedua negara tersebut Kerja sama
bilateral juga terjadi diantara negara Indonesia dengan negara Malaysia, dua
negara yang dekat secara geografis maupun historis telah lama menjalin kerja
samanya di segala bidang.Namun dalam perjalanan kerja samanya tidak selalu
berjalan harmonis karena terdapat persoalan-persoalan.Perubahan-perubahan
tersebut tidak dapat dihindari karena yang memegang peranan penting hubungan
antar negara adalah kepentingan nasional masing-masing negara. Permasalahanpun
muncul ketika kepentingan-kepentingan nasional negara-negara tersebut saling
berbenturan yang pada akhirnya mempengaruhi pola hubungan antar negara.
1.2
Rumusan Masalah
Bagaimana hubungan politik luar negeriindonesia
dan malaysia
?
Bagaimana hubungan politik luar negeri
Hubungan Politik Luar Negeri Indonesia dengan Malaysia sering mengalami
pasang-surut, hal tersebut disebabkan oleh banyak hal, baik dikarenakan oleh
keadaan atau situasi politik luar negeri masing-masing negara, maupun oleh
permasalahan yang disebabkan oleh Negara-Negara atau kelompok-kelompok serta
organisasi Internasional diluar hubungan Bilateral kesua negara ini (Indonesia
dan Malaysia).
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Politik Luar Negeri
Politik luar negeri adalah strategi dan taktik yang digunakan
oleh suatu negara dalam hubungannya dengan negara-negara lain atau pola
perilaku yang digunakan oleh suatu Negara dalam hubungannya dengan
negara-negara lain. Politik luar negeri berhubungan dengan proses pembuatan
keputusan untuk mengikuti pilihan jalan tertentu. Menurut buku Rencana Strategi
Pelaksanaan Politik Luar Negeri Republik Indonesia (1984-1988), politik luar
negeri diartikan sebagai “suatu kebijaksanaan yang diambil oleh pemerintah
dalam rangka hubungannya dengan dunia internasional dalam usaha untuk mencapai
tujuan nasional”. Melalui politik luar negeri, pemerintah memproyeksikan
kepentingan nasionalnya ke dalam masyarakat antar bangsa”. Dari uraian tersebut
,dapat diketahui bahwa tujuan politik luar negeri adalah untuk mewujudkan
kepentingan nasional. Tujuan tersebut memuat gambaran mengenai keadaan negara
di masa mendatang serta kondisi masa depan yang diinginkan.
2.2
Politik Luar Negeri Indonesia
Dasar - dasar politik luar negeri Indonesia tercantum dalam pembukaan
UUD 1945. politik luar negeri mempunyai landasan yang kuat karena berakar dari
falsafah pancasila yang merupakan pencerminan cita cita bangsa dan harus
dipatuhi secara setia, serta tidak boleh menyimpang dari pancasila.Adapun
landasan dari politik luar negeri adalah Pancasila dan UUD 1945.Sebagaimana
telah diuraikan terdahulu, rumusan yang ada pada alinea I dan alinea IV
Pembukaan UUD 1945 merupakan dasar hukum yang sangat kuat bagi politik luar
negeri RI. Politik luar negeri indonesia
adalah politik bebas aktif.Namun dari rumusan tersebut, kita belum mendapatkan
gambaran mengenai makna politik luar negeri yang bebas aktif.
Politik luar negeri Indonesia
dikenal dengan politik luar negeri bebas dan aktif yang diabdikan untuk
kepentingan nasional. Bebas, artinya tidak memihak pada kekuatan kekuatan yang
berhadapan untuk saling menguasai.
Aktif, artinyaIndonesia
berperan secara aktif mengusahakan perdamaian dunia.Karena itu dalam uraian ini
akan dikutip beberapa pendapat mengenai pengertian bebas dan aktif. Bahkan di
belakang kata bebas dan aktif masih ditambahkan dengan sifat-sifat yang lain,
misalnya anti kolonialisme, anti imperialisme. Strategi Pelaksanaan Politik
Luar Negeri Republik Indonesia
telah ditetapkan oleh Menteri Luar Negeri
RI tanggal 19 Mei 1983,
dijelaskan bahwa sifat Politik Luar Negeri adalah : Bebas Aktif , Anti kolonialisme
, Mengabdi kepada Kepentingan Nasional dan Demokratis.
Aktif, artinya
2.3
Hubungan Kerjasama Indonesia Dan
Malaysia
Di bidang perkebunan kelapa sawit, Indonesia-Malaysia telah setuju
untuk memperkuat pasar, meningkatkan kapasitas perdagangan, memfasilitasi
praktik perdagangan yang adil, dan berpartisipasi dalam misi investasi dan
bisnis. Kedua negara saat ini menguasai 80 persen produksi sawit dunia .Hal ini
tentu menguntungkan bagi kedua belah pihak. Selain itu di bidang sosial, di
Malaysia juga banyak di tempatkannya Tenaga Kerja dari Indonesia yang bekerja
sebagai Pembantu Rumah Tangga(PRT), petugas medis, pekerja bangunan serta
tenaga profesional lainnya.dalam kerjasama anti teroris, Indonesia dan Malaysia
sepakat menjadikan terorisme sebagai musuh bersama. Kedua negara bertekad
memerangi teroris dengan melakukan pertukaran intelijen dalam waktu
dekat.
Pertukaran intelejen ini sangat penting untuk menempatkan posisi kedua
negara ke tempat yang lebih baik dalam memerangi teroris yang mengancam negara.
Misalnya Tentara Nasional Indonesia dan Angkatan Tentara Malaysia kembali melakukan latihan gabungan yang
difokuskan terhadap pengamanan perbatasan kedua negara di wilayah Kalimantan . Kedua negara bersepakat untuk berkoordinasi,
beroperasi bersama tentang keamanan di perbatasan kedua negara. Kerja sama ini
dimaksudkan untuk mewujudkan kondisi keamanan strategis kawasan kedua negara.
Pada bidang teknologi, di tahun 2002 Indonesia-Malaysia bekerjasama membuat satelit mikro.di bidang budaya,kedua negara sering mengadakan festival budaya secara bersama – sama,mempromosikan budaya masing-masing,serta melakukan hubungan diplomatik guna membahas peningkatan kerjasama di bidang kebudayaan.
Pada bidang teknologi, di tahun 2002 Indonesia-Malaysia bekerjasama membuat satelit mikro.di bidang budaya,kedua negara sering mengadakan festival budaya secara bersama – sama,mempromosikan budaya masing-masing,serta melakukan hubungan diplomatik guna membahas peningkatan kerjasama di bidang kebudayaan.
2.4
Permasalahan Yang Dihadapi Antara Indonesia Dan
Malaysia
Kerjasama yang terjadi antara Indonesia
dan Malaysia
dalam berbagai bidang tidak berjalan mulus,muncul permasalahan-permasalahan
sebagai berikut :
1.
Masalah Perbatasan
a.
Selat Malaka
Seperti halnya negara-negara yang sedang berkembang lainnya di kawasan Asia , masalah perbatasan merupakan masalah yang kerap
dihadapi. Tumpang tindih pengaturan ZEE dengan beberapa negara tetangga juga
berpotensi melahirkan sengketa yang dapat mengarah pada konflik internasional.
Kaitannya dengan hubungan Indonesia-Malaysia, masalah perbatasan dapat terlihat
dalam kasus Selat Malaka dimana kawasan perairan tersebut diklaim oleh beberapa
negara yaitu Singapura , Malaysia , dan termasuk Indonesia .
Kenapa Selat Malaka begitu penting? Karena Selat Malaka merupakan jalur lalu
lintas perdagangan yang menghubungkan antara negara-negara barat dengan
negara-negara timur, sehingga kawasan ini merupakan kawasan yang strategis bagi
jalur perdagangan. Masalah Selat Malaka sempat akan diinternasionalisasikan,
namun tidak jadi karena cukup negara-negara pantai yang menjaga perairan
tersebut, yaitu Singapura, Malaysia, dan Indonesia.Penjagaan Selat Malaka
dilakukan dengan cara masing-masing angkatan laut negara-negara pantai
melakukan patroli bersama di sekitar wilayah perairan selat Malaka. Hingga
sekarang masih belum jelas status daru Selat Malaka merupakan bagian dari wilayah
negara mana.
b.
Pulau Sipadan-Ligitan dan masalah Ambalat
Negara Indonesia
merupakan negara kepulauan yang terdiri dari 17.504 pulau dan terdapat
pulau-pulau terluar yang berbatasan langsung dengan Malaysia . Namun kondisi geografis
tersebut kurang diperhatikan oleh pemerintah Indonesia
terutama pulau-pulau terluar dari Indonesia .
Hal ini terbukti dengan “hilangnya” Pulau Sipadan-Ligitan, Sebenarnya
skenario “pengambilalihan” Pulau Sipadan-Ligitan telah dipersiapkan sejak lama
oleh Malaysia tinggal menunggu waktu yang tepat dan tiba-tiba pada tahun 2000
Malaysia membawa masalah Sipadan-Ligitan ke International Court of Justice
(ICJ) yang pada akhirnya dimenangkan oleh Malaysia. Setelah mendapatkan
Sipadan-Ligitan, Malaysia berambisi menduduki Ambalat yang diduga mengandung
minyak dan gas bumi yang nilainnya amat besar mencapai miliaran dollar
Amerika.Krisis hubungan ini dimulai sejak PETRONAS (perusahaan minyak milik
Malaysia) memberikan konsesi pengeboran minyak lepas pantai Sulawesi yaitu di
blok Ambalat kepada SHELL (perusahaan milik Inggris dan Belanda) yang
mengakibatkan hubungan Indonesia-Malaysia mengalami ketegangan yang
mencemaskan.
2.
Persoalan Tenaga Kerja Indonesia
(TKI)
Masalah tenaga kerja asal Indonesia , khususnya TKI ilegal,
telah sejak lama menjadi ganjalan dalam hubungan Indonesia-Malaysia. Seperti
yang diketahui bahwa Indonesia
adalah pemasok tenaga kerja (baik legal, maupun ilegal) paling banyak ke Malaysia yang
rata-rata bekerja sebagai buruh pabrik atau pembantu rumah tangga. Banyaknya kejadian
penganiayaan, pelecehan seksual, hingga tidak dibayarkannya gaji oleh
majikan,para TKI dihukum tanpa alasan yang pasti.ini merupakan masalah yang
kerap dihadapi oleh para TKI khususnya para TKI ilegal di Malaysia ,yang
tak kunjung usai karena status mereka yang ilegal.
3.
Masalah Ilegal Logging
Dengan makin banyaknya kayu-kayu yang dicuri, Indonesia
mengalami kerugian yang sangat besar karena kekayaan alamnya telah dicuri oleh
negara lain dan Karena kayu-kayu curian tersebut dijual ke Eropa atau Jepang.
Selain itu ilegal logging juga mengakibatkan kerusakan lingkungan
karena makin banyaknya penebangan liar dilakukan di hutan-hutan Indonesia .
4.
Masalah Asap Kebakaran Hutan
Dampak dari kerusakan hutan Indonesia
tak hanya dirasakan oleh Indonesia
sendiri tapi juga oleh negara lain termasuk Malaysia . Salah satunya adalah
kebakaran hutan yang terjadi akibat penggundulan hutan dan ditambah dengan
fenomena El Nino yang menyebabkan kekeringan sehingga menyebabkan kebakaran
hutan yang hebat seperti di hutan Kalimantan
(kasus tahun 1994-1997) dimana asap dari kebakaran hutan tersebut sampai
terbawa ke negara tetangga karena tertiup angin. Karena luasnya wilayah
kebakaran hutan maka terbentuklah kabut asap yang hampir menutupi beberapa
daerah termasuk Malaysia .
Selama kebakaran hutan di Indonesia
terjadi, indeks standar pencemaran udara di Malaysia mencapai titik yang
membahayakan.
Awan tebal yang menyelimuti disamping udara yang tidak sehat di wilayah
tersebut menimbulkan kemarahan dari masyarakat dan pemerintah Malaysia . Kabut
asap mengganggu kegiatan sehari-hari penduduk Malaysia seperti jarak pandang yang
terbatas dan mereka harus menggunakan masker jika mereka melakukan kegiatan
diluar rumah.
5.
Masalah Kebudayaan
2.5
Upaya – Upaya Pemerintah Indonesia
Deterrence (Penangkalan )
Deterrence (Penangkalan )
Pemerintah Indonesia
harus lebih meningkatkan konsep deterrence atau penangkalan. Dengan adanya
deterrence ini diharapkan dapat memberikan dampak psikologis terhadap
negara-negara yang akan melakukan serangan militer ke Indonesia sehingga mereka akan mengetahui
efeknya .Salah satu langkah untuk mewujudkan deterrence tersebut yaitu dengan
melakukan modernisasi atau pembangunan kekuatan militer Indonesia .
Pembaharuan harus benar – benar dilakukan, tidak hanya sekedar perawatan
persenjataan yang telah ada tetapi kita perlu membeli senjata dan peralatan
tempur lainnya yang modern juga memiliki teknologi yang canggih untuk
melindungai wilayah NKRI ini. Kekuatan militer Indonesia terutama di bidang
teknologi telah tertinggal jauh. Modernisasi perlu dilakukan, terutama dalam
Angkatan Laut (AL) dan Angkatan Udara (AU) juga stabilisasi dalam Angkatan
Darat (AD) untuk mempertahankan wilayah NKRI dari ancaman yang datang baik dari
luar maupun dalam negeri.
Diplomasi
Tidak semua persoalan antara Indonesia
dengan Malaysia
dapat diselesaikan dengan jalan militer untuk mencapai suatu penyelesaian.
Kebanyakan untuk menyelesaikan masalahnya, pemerintah Indonesia dengan Malaysia melakukan hubungan
diplomasi untuk membicarakan dan melakukan lobi-lobi menyangkut permasalahan
yang dihadapi kedua negara. Berbagai upaya diplomasi ditempuh untuk mencari
jalan keluar terbaik bagi kedua pihak tanpa melukai hubungan bilateral. Indonesia perlu meningkatkan upaya diplomasi
untuk mencegah segala bentuk permasalahan yang dihadapi dengan Malaysia
berkembang mejadi konflik militer.
Dalam pelaksanaannya, diplomasi yang dilakukan harus diaksanakan oleh
orang-orang yang ahli dalam berdiplomasi dan mengerti akan masalah yang tengah
dihadapi sehingga kepentingan-kepentingan kita dapat tersampaikan dalam
berbagai perundingan menyangkut hubungan Indonesia
dengan Malaysia .
diplomasi perlu dilakukan Indonesia
setidaknya untuk membangun komunikasi dan saling pengertian diantara kedua
negara sehingga Indonesia
diharapkan dapat mengantisipasi permasalahan yang ada agar tidak muncul ke
permukaan dan mengakibatkan terjadinya konflik.
Cooperative
Security (Kerjasama Keamanan)
Kerja sama keamanan memang perlu dilakukan oleh Indonesia ,mengingat
banyaknya masalah-masalah yang terjadi di kawasan-kawasan perbatasan
Indoesia-Malaysia. Setidaknya dengan dilakukannya kerja sama kemanan dapat
meredam konflik yang terjadi.Seperti yang dilakukan di Selat Malaka, dilakukan
dengan patroli bersama di perairan tersebut dengan begitu Indonesia , Malaysia , Singapura tidak terlibat
dalam peperangan namun penjagaan wilayah yang diklaim masing-masing negara.
Cooperative security dapat meminimalisir terjadinya konflik dan meningkatkan
kerja sama antar negara di bidang pertahanan dan keamanan.misalnya Masalah
piracy, illegal logging yang merupakan tantangan besar bagi kita, tapi
merupakan bentuk konflik lain sehingga Indonesia tidak perlu mencurahkan
dana terlalu besar.
Pemerintah Indonesia
bekerjasama dengan masyarakat untuk menjaga perairan beramai-ramai mengingat
keterbatasan kapasitas pertahanan maritim Indonesia dengan demikan efisiensi
juga dapat tercapai..Indonesia dan Malaysia juga perlu mengadakan latihan
militer,gabungan berkaitan dengan banyaknya masalah kemanan yang muncul di
sepanjang perbatasan antara Indonesia dengan Malaysia diamana latihan gabungan
ini meliputi aspek darat, samudera, dan angkasa.Diharapkan dengan adanya
latihan gabungan ini hubungan angkatan bersenjata kedua negara dapat kembali
pulih.
Di bidang non-militer, Indonesia-Malaysia pernah menjalin kerja sama
dalam mengatasi kasus kabut asap di kawasan Sumatera yang menimbulkan berbagai
masalah di wilayah kedua negara.Termasuk apakah nanti akan dibuat hujan buatan
atau cara-cara lain disamping pengiriman tenaga untuk memadamkan kebakaran
hutan.
Pengawasan
Lalu-lintas Lintas Batas
Negara Kesatuan Republik Indonesia mempunyai wilayah yang
sangat luas terdiri dari sebagian besar lautan dan hanya 36,6 % berupa
daratan. Daratan yang ada merupakan rangkaian dari dari beribu – ribu pulau
sehingga batas-batas antar wilayah kabupaten/kota dan propinsi di dalam negeri,
maupun dengan negara tetangga menjadi sangat mudah ditembus dengan berbagai
cara.oleh karena itu pemerintah Indonesia
perlu meningkatkan Pengawasan lalu lintas batas.
Perlindungan
Warga Negara
Upaya-upaya
lain
Pemerintah berupaya Meningkatan Sumber daya Manusia melalui pendidikan
masyarakat melalui sarana dan prasarana pendidikannya, dan peningkatan
pengetahuan masyarakat melalui pemberian informasi seluas-luasnya dalam
berbagai aspek-aspek yang terkait.khususnya yang berkaitan dengan kebudayaan
Bangsa Indonesia
yang merupakan Identitas Bangsa. Upaya lain dalam mengatasi masalah yang
berkaitan dengan budaya (Pengklaiman budaya indonesia
oleh Malaysia
seperti batik) : pemerintah mendaftarkan batik ke dalam jajaran daftar budaya
pada UNESCO yang meminimalisir para TKI yang ilegal.selain itu , pemerintah
harus lebih memberikan pelayanan yang terbaik khususnya dalam prosedur
birokrasi dan pembuatan paspor. Indonesia
dan malaysia membuat
perjanjian bilateral yang harus mengakomodasi perlindungan terhadap TKI dan
prosedur pengiriman tenaga kerja dan pengaturan hak-hak dasar TKI yang harus
dihormati oleh warga Malaysia
dan aparat penegak hukum. Demikian pula harus dimuat ketentuan tentang kesamaan
kedudukan para TKI di depan hukum Malaysia , layaknya warga setempat
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Dalam hubungan bernegara memang tidak selamanya berjalan harmonis pasti
terdapat beberapa potensi persoalan yang dapat menggoyahkan hubungan antar
negara. Setiap persoalan yang terjadi dapat menimbulkan dampak yang berbeda
bagi masing – masing negara, dampak tersebut dapat berupa kerja sama atau
konflik. Misalnya dalam pelaksanaan politik luar negeri Indonesia dan Malaysia telah mengalami berbagai
persoalan yang mengganggu kerja sama yang selama ini telah dibangun. Dari
permasalahan perbatasan yang hampir mengarah pada konflik militer kemudian
Persoalan TKI ilegal,masalah pengklaiman budaya Indonesia oleh Malaysia.Terkadang
dalam suatu konflik, satu aspek yang terkena konflik dapat merambat ke
aspek-aspek lainnya.
Agar tidak terulang lagi atau setidaknya mengantisipasi dan
meminimalisir konflik-konflk yang terjadi,Pemerintah Indonesia
telah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi konflik dan perlu meningkatkan
posisi tawar (bargaining position) Indonesia
terhadap Malaysia .
Segala upaya yang dilakukan bertujuan agar kelak tidak ada lagi permasalahan
yang mengganggu hubungan kerja sama bilateral Indonesia-Malaysia.
Pada dasarnya hubungan antar negara dipengaruhi oleh kepentingan
masing-masing negara dan hubungan antar negara dapat berjalan dengan baik jika
kepentingan-kepentingan tersebut tidak saling berbenturan. Oleh karena itu
kedua negara harus saling menghormati,menghargai satu sama lain,saling terbuka
dalam menyikapi setiap permasalahan serta mengantisipasi dan mengelola potensi
konflik, dan akhirnya mengembangkan kerja sama bilateral yang saling
menguntungkan diberbagai bidang.
Jadi, perlu kita sadari bahwa membina hubungan baik antar negara
merupakan hal yang penting bagi kelangsungan hidup bernegara. Untuk itu perlu
adanya kesadaran dari masyarakat indonesia serta kerja sama antara
masyarakat dan pemerintah dalam membina hubungan tersebut. Dari faktor-faktor
penyebab konflik serta hambatan – hambatan yang terjadi, mari kita upayakan
sedikit demi sedikit untuk dikurangi , Yang penting bagi bangsa Indonesia saat
ini adalah mengadakan rekonsiliasi bagi semua kejadian akibat situasi dan
kondisi yang tidak kondusif saat ini.Kita harus terus berupaya dan saling
mendukung dan berjuang merajut masa depan yang lebih baik.mari kita curahkan
energi kita untuk membangun bangsa dan Negara Indonesia demi terwujudnya
kesejahteraan dan Kepentingan seluruh rakyat indonesia.
DAFTAR
PUSTAKA
-
Budiardjo , Miriam , Dasar – dasar ilmu
politik , Gramedia , Jakarta
, 2008
-
H.I , Rahman , sistem politik indonesia , Graha ilmu , Yogyakarta
, 2007
-
Sekitar kita , 2009 , “ kerjasama Indonesia dan Malaysia “ , www.sekitarkita.com ,
10 Desember 2009.
-
Wikipedia , 2009 , “ Politik Luar Negeri
“ , www.wikipedia.org , 11 desember 2009.
-
Tempointeraktif , 2009 , “Hubungan
kerjasama Indonesia dan Malaysia “
www.tempointerkatif.com , 12 Desember 2009.,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar