BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Sistem
peredaran darah pada hewan ada 2 yaitu sistem peredaran darah tertutup dan
sistem peredaran darah terbuka, sistem peredaran darah tertutup contohnya pada
cacing karena cacing mempunyai saluran-saluran tertutup hal ini diduga adanya
serat-serat halus pada tubuh cacing.
Dan
sistem peredaran darah terbuka contohnya ada pada hewan belalang karena pada
tubuh belalang kami menemukan jantung sebagai pusat peredaran darah, sejumlah
rongga yang disebut sinus dan beberapa arteri.
1.2
Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui
macam-macam sistem peredaran darah hewan.
2. Untuk mengetahui
perbedaan sistem peredaran darah terbuka dan tertutup.
3. Dan untuk mengetahui
organ-organ yang ada pada sistem peredaran darah tertutup dan terbuka, misalnya
pada cacing, ikan, katak dan belalang.
1.3
Waktu dan Tempat Penelitian
a. Waktu
11.00 WIB s.d selesai
b. Tempat
Kelas XI IPA3
1.4
Alat dan Bahan Penelitian
a. Alat
-
Pisau/ Cutter
-
Pinset
-
Kertas Alas
-
Tali Rafia
b. Bahan
-
Seekor cacing tanah hidup.
-
Seekor ikan Nila hidup.
-
Seekor katak hidup
1.5
Prosedur Kerja
a. Peredaran Darah
Pada Cacing
-
Menyiapkan cacing yang akan diamati.
-
Menyiapkan alas dan letakkan cacing diatasnya.
-
Kemudian membedah bagian kepala hingga ujung ekor cacing dengan
menggunakan jarum atau silet yang tajam.
-
Mengamati bagian-bagian cacing yang menggunakan mikroskop agar terlihat
lebih jelas.
b. Peredaran Darah
pada Ikan
-
Menyiapkan piring atau telenan sebagai alas.
-
Meletakkan ikan diatasnya, bedah ikan secara perlahan agar tidak merusak
organ-organ dalam pada ikan.
-
Dan mengamati organ-organ pada ikan
c. Peredaran Darah
pada Katak
-
Menyiapkan katak yang akan diamati.
-
Menyiapkan tempat atau alas membedah
-
Kemudian bedah katak menggunakan cutter.
-
Mengamati bagian-bagian katak secara seksama.
d. Peredaran Darah
pada Belalang
-
Menyiapkan belalang yang akan diamati.
-
Menyiapkan alas untuk membedah.
-
Kemudian bedah belalang menggunakan silet yang tajam.
-
Mengamati bagian-bagian belalang secara teliti
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Data Hasil Pengamatan
2.1.1
Hasil Pengamatan Cacing
Berdasarkan pengamatan kami cacing mempunyai sistem darah tertutup. Hal
ini diperkuat dari hasil pengamatan kami terlihat ada seperti serat-serat
benang didalam tubuh cacing.
Kami menduga serat-serat tersebut adalah aliran sistem peredaran darah
pada cacing, dimana telah ditemukan saluran-saluran khusus seperti Pipo atau
selang, sehingga disebut sistem darah tertutup
2.1.2
Hasil Pengamatan Ikan
Berdasarkan hasil pengamatan yang kami lakukan Ikan mempunyai 4 (empat)
pasang Isang, yang berukuran tidak sama, yaitu Isang atas berukuran lebih besar
dari pada Insang bawah, didalam perut ikan terdapat empedu, gelembung renang,
jantung, usus, hati, insang.
Sistem peredaran darah pada ikan terdiri janutng beruang dua, yaitu
sebuah bilik (ventrikel) dan sebuah serambi (atrium).
2.1.3
Hasil Pengamatan Katak
Berdasarkan hasil pengamatan kami pada katak kami menemukan organ-organ
pada katak, yaitu Janunt, paru-paru, hati, bilik, serambi kanan, sinus venosus,
ginjal, dan darah pada katak.
Sistem peredaran darah katak terdiri atas jantung beruang tiga, orteri,
vena, sinus, kelenjar, limfa dan cairan limfa.
2.1.4
Hasil Pengamatan Belalang
Dari hasil pengamatan yang kami peroleh didalam tubuh belalang terdapat
saluran ludah, kelenjar ludah, tebulus, melphighi, jantung dorsal, kolon,
asofagus dan anus. Didalam tubuh belalang tidak terdapat saluran-saluran khusus
seperti : selang sehingga disebut dengan sistem darah terbuka.
Sistem peredaran darah terbuka terdiri dari jantung sebagai pusat
peredaran darah, sejumlah rongga yang disebut sinus, dan beberapa aiteri.
2.2
Data Sekunder
2.2.1
Data Sistem Peredaran Darah pada Cacing
(Annelida)
Sistem sirkulasi pada cacing tanah terdiri atas lima pasang, Janutng pembuluh darah atau
jantung semu yang terletak pada segmen tubuh VII hingga XI. Lima pembuluh darah sejajar dengan panjang
tubuh. Pada setiap segmen tubuh terdapat sepasang pembuluh penghubung, pembuluh
darah doisal (punggung) pembuluh ventral (perut) serta anyama pembuluh yang
berukuran besar, yaitu pembuluh dorsal dan ventral yang mampu berkontraksi.
Aliran terjadi karena adanya kontraksi jantung semu (lengkung aorta),
jantung memompa darah dari pembuluh dorsal kepembuluh darah dorsal kepembuluh
darah ventral kemudian keseluruh tubuh.
Cacing memiliki segmen dibagikan luar dan dalam tubuhnya antara satu segmen
dengan segmen lainnya, terdapat sekat yang disebut septa. Rongga tubuh cacing
berisi cairan yang berperan dalam pergerakan cacing dan sekaligus melibatkan
kontraksi otot.
Darah cacing tanah terdiri atas plasma darah dan benda darah, darah
cacing tanah berwarna merah karena mengandung hemoglobin yang larut dalam
plasma darah.
2.2.2
Data Peredaran Darah pada Ikan
Sistem peredaran darah pada Ikan terdiri dari Jantung beruang dua, yaitu
sebuah bilik (ventrikel) dan sebuah serambi (atrium) jantung terletak dibawah
Faring didalam rongga perikardium.
Pada ikan juga terdapat organ sinus venusus, yaitu struktur penghubung
berupa rongga yang menerima darah dari vena dan terbuka diruang depan jantung.
Pada proses peredaran darah, darah dari seluruh tubuh yang mengandung CO2
kembali kejantung melalui Vena dan berkumpul di sinus Venosus, kemudian masuk
keserambi. Darah dari serambi masuk kebilik dan dipompa menuju insang melewati
konis arterious, aorta ventralis.
Peredaran darah pada ikan disebut peredaran darah tinggi karena darah
hanya satu kali melewati jantung.
2.2.3
Peredaran Darah pada Katak
Sistem peredaran darah Katak terdiri atas jantung beruang tiga, arteri,
vena, sinus, venosus, kelenjar limfa dan cairan limfa.
Jantung
Katak terdiri dari :
1. Sebuah bilik yang
berdinding tebal dan letaknya disebelah posteorir.
2. Dua buah serambi,
yakni serambi kanan dan serambi kiri.
3. Vinus vinosus yang
berbentuk segitiga dan terletak disebelah dorsal dari jantung.
4. Trunkus arteriosus
berupa pembuluh bulat yang keluar dari bagian dasar. Anterior bilik pada katak
dikenal adanya sistem porta yaitu suatu sistem yang dibentuk oleh pembuluh
balik (vena) saja.
2.2.4
Peredaran Darah pada Belalang
Pada belalang, plasma darahnya umumnya tak berwarna mengandung sel
ameboid dengan sela darah (kospuskusa) yang bebas dalam plasma. Didalam plasma
darah terlarut suatu pigmen yang disebut homosianin (pigmen respirasi) yang
berguna untuk mengedarkan oksigen kejaringan tubuh.
Sistem peredaran darah terbuka terdiri dari jantung sebagai pusat
peredaran darah, sejumlah rongga yang disebut sinus, dan beberapa oarteri.
Jantung berbentuk sadel atau tabung terbungkus oleh membran (perikadium).
Arteri-arteri
tersebut adalah sebagai berikut :
1. Arteri optalmik *mata)
terletak dimedian dorsal diatas lambung dan keluar menuju bagian muka, kemudian
kebawah bercabang-cabang menjadi 2.
2. Dua akteri antena,
terletak disebelah dengan arteri optalmik menuju kebagian muka, kemudian
bercabang cabang kebawah. Arteri ini memberi darah ke daerah lambung antena
alat eksrasi, otot dan jaringan kepala.
3. Dua saluran arteri
hati meninggalkan jantung menuju kelenjar pencernaan dan berada dibawah arteri
antena.
4. Saluran arteri darso
abdominalis menuju posterior dan berfungsi memberi darah berdorsal ataupun
abdomen.
Darah yang berasal dari arteri masuk ke rongga jaringan yang disebut
sinus, dari sinus darah masuk kejantung melalui tiga katup (ostium) dan dipompa
dengan kontraksi otot sampai kekapiler seluruh tubuh.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
-
Pada hewan sistem peredaran darah terbuka adalah peredaran darah atau
distribusi darah keseluruh tubuh disebut peredaran darah terbuka karena tidak
memiliki saluran-saluran khusus.
-
Pada peredaran darah tertutup adalah sirkulasi darah keseluruh tubuh
melalui pembuluh-pembuluh darah, sistem darah tertutup karena memiliki
saluran-saluran khsusus didalam tubuh hewan tersebut.
3.2
Saran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar